Obat Baru Alzheimer: Donanemab dan Lecanemab
Orang yang didiagnosis dengan Alzheimer tahap awal kini memiliki dua opsi pengobatan baru – donanemab (Kisunla) dan lecanemab (Leqembi). Keduanya membantu memperlambat perkembangan gejala dengan membersihkan otak dari timbunan plak beta-amiloid yang menyebabkan penurunan kognitif. Kedua obat ini sudah mendapatkan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).
Bagaimana Cara Kerja Donanemab dan Lecanemab?
Donanemab dan lecanemab adalah antibodi anti-amiloid yang berfungsi mengurangi plak di otak. Plak beta-amiloid ini menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan Alzheimer. Kedua obat bekerja dengan menargetkan protein beta-amiloid, yang menumpuk dan menjadi plak pada jaringan otak. Plak ini mengganggu sinyal antar neuron dan memicu peradangan, yang mempercepat kerusakan sel otak.
Donanemab bekerja dengan mengurangi ukuran serta jumlah plak yang sudah terbentuk di otak. Sedangkan lecanemab bekerja pada beta-amiloid yang lebih kecil, yang masih terus diproduksi dalam jumlah sedikit. Perbedaan mekanisme ini memungkinkan pasien untuk memilih obat sesuai dengan kondisi mereka.
Menurut Dr. Jared Brosch dari Indiana University, donanemab dan lecanemab adalah terobosan dalam pengobatan Alzheimer. Keduanya tidak hanya mengelola gejala tetapi juga mengurangi plak yang merusak jaringan otak. “Fakta bahwa kita dapat mempengaruhi patologi yang mendasarinya merupakan sebuah terobosan besar,” katanya. Untuk pertama kalinya, pengobatan Alzheimer bisa membersihkan otak dari plak yang memperburuk gejala.
Apakah Obat Ini Bisa Mencegah Alzheimer?
Dr. Lawrence Honig, ahli saraf di NewYork-Presbyterian, mengatakan bahwa penelitian saat ini masih berlangsung untuk menilai kemampuan obat ini dalam mencegah Alzheimer pada orang yang belum bergejala. “Ini adalah pertanyaan bernilai jutaan dolar,” kata Honig. Para peneliti tengah menguji apakah obat ini bisa menghentikan atau memperlambat penumpukan plak beta-amiloid di otak orang yang sehat secara kognitif tetapi menunjukkan tanda awal plak amiloid.
Namun, diperlukan waktu bertahun-tahun untuk mengetahui hasilnya. Menurut Dr. Howard Fillit dari Alzheimer’s Drug Discovery Foundation, plak beta-amiloid mungkin mulai terbentuk hingga dua dekade sebelum gejala pertama Alzheimer muncul. Oleh karena itu, penelitian jangka panjang sangat dibutuhkan untuk melihat efektivitas obat ini dalam mencegah Alzheimer.
“Harapan di masa depan adalah kita dapat mengobati mereka yang berisiko tinggi terhadap Alzheimer dan mencegah atau menunda gejala secara signifikan,” ujar Fillit. Jika berhasil, pengobatan ini dapat diberikan pada orang yang sudah memiliki penumpukan plak namun belum menunjukkan penurunan kognitif.
Kapan Obat Ini Dapat Digunakan?
Menurut Dr. Honig, pasien hanya bisa menggunakan donanemab atau lecanemab jika terdapat bukti penumpukan amiloid di otak mereka. Hasil ini didapatkan melalui tes seperti pemindaian PET scan atau tes cairan tulang belakang. Kedua obat ini hanya efektif pada Alzheimer tahap awal. Obat ini bekerja dengan membersihkan plak, yang menjadi penyebab utama penurunan kognitif. Maka, obat hanya diberikan saat plak belum menyebabkan kerusakan parah.
Bagaimana Proses Pengobatan dengan Donanemab dan Lecanemab?
Langkah pertama pengobatan adalah diagnosis resmi Alzheimer. Banyak orang memulainya dengan konsultasi di layanan kesehatan primer, yang kemudian merujuk mereka ke ahli saraf. Setelah diagnosis awal, pasien akan menjalani beberapa tes untuk menentukan apakah mereka memenuhi syarat untuk menerima pengobatan ini.
Selain tes laboratorium untuk memeriksa keberadaan plak beta-amiloid, pasien juga mungkin menjalani tes genetik. Tes ini mencari varian gen APOE yang berpotensi meningkatkan risiko penurunan kognitif atau efek samping obat ini. Pemindaian MRI atau PET digunakan untuk melihat adanya plak beta-amiloid di otak, sementara tes cairan tulang belakang menunjukkan keberadaan protein beta-amiloid.
Kedua obat ini diberikan melalui infus di klinik atau praktik dokter. Donanemab diberikan setiap bulan, sedangkan lecanemab setiap dua minggu. Setiap sesi infus berlangsung sekitar dua jam dengan pemantauan medis untuk memastikan keamanan pasien.
Efek Samping dari Donanemab dan Lecanemab
Efek samping umum dari kedua obat ini termasuk reaksi di tempat infus seperti nyeri atau bengkak, serta sakit kepala atau mual. Namun, ada juga risiko efek samping yang lebih serius. Kedua obat ini dapat menyebabkan efek samping yang dikenal sebagai ARIA (Amyloid-Related Imaging Abnormalities). ARIA dapat menyebabkan pembengkakan atau pendarahan di otak, yang terdeteksi melalui pemindaian otak. Gejala yang lebih serius termasuk kejang atau pusing, meskipun sering kali tidak bergejala.
Dalam studi klinis tahap akhir, 37% pasien yang menggunakan donanemab mengalami ARIA dengan pendarahan atau pembengkakan otak, sedangkan 17% pasien dengan lecanemab juga mengalami ARIA dengan pendarahan otak. Dr. Jacobo Mintzer dari National Brain Health Institute menyebutkan bahwa dalam banyak kasus, perubahan ini bersifat sementara dan bisa sembuh dengan sendirinya. Dokter akan memantau pasien untuk mendeteksi tanda awal ARIA.
Memilih Obat yang Tepat
Pemilihan antara donanemab atau lecanemab tergantung pada kondisi dan preferensi pasien. Donanemab diberikan sebulan sekali, sementara lecanemab dua minggu sekali. Donanemab lebih berfokus pada plak yang sudah terbentuk, sementara lecanemab menargetkan beta-amiloid yang lebih kecil dan terus diproduksi. Hal ini membuat lecanemab lebih cocok untuk pengobatan jangka panjang.
Penting untuk mendiskusikan pilihan ini dengan ahli saraf. Pasien perlu mempertimbangkan manfaat infus yang lebih jarang dengan donanemab atau efektivitas lanjutan dari lecanemab. Risiko dan manfaat dari setiap obat perlu dipertimbangkan berdasarkan kondisi individu.
FAQ tentang Donanemab dan Lecanemab
- Berapa lama efek obat mulai terasa? Efek pengobatan mungkin mulai terasa setelah beberapa bulan penggunaan, terutama dalam pengurangan perkembangan gejala.
- Apakah ada batasan usia untuk penggunaan obat ini? Obat ini umumnya diberikan kepada orang dewasa dengan Alzheimer tahap awal, tanpa batasan usia tertentu.
- Seberapa sering pasien harus menjalani pemantauan? Pasien perlu menjalani pemantauan rutin untuk mendeteksi kemungkinan ARIA atau efek samping lainnya.
Kesimpulan
Donanemab dan lecanemab adalah terobosan dalam pengobatan Alzheimer tahap awal. Meskipun tidak menyembuhkan, kedua obat ini memperlambat perkembangan gejala dengan membersihkan plak dari otak. Diskusikan dengan dokter dan lakukan pemeriksaan yang tepat untuk menentukan apakah Anda atau orang terdekat Anda cocok untuk pengobatan ini. Pertimbangkan risiko dan manfaat masing-masing obat untuk mendapatkan hasil terbaik dalam pengelolaan Alzheimer.