Site icon Masdoni

Banyak Penderita Eksim Tidak Mendapatkan Dukungan Kesehatan Mental yang Mereka Butuhkan, Rencana Studi

Mengatasi Dampak Kesehatan Mental pada Penderita Dermatitis Atopik (Eksim)

Dermatitis atopik, atau eksim, dapat menyebabkan masalah kesehatan mental yang serius, seperti kecemasan dan depresi. Penderita sering mengalami stres emosional akibat rasa malu atau ketidaknyamanan dari kondisi kulit mereka. Selain itu, gangguan tidur akibat rasa gatal yang intens juga memperburuk kondisi mental mereka. Namun, penelitian dari National Eczema Association (NEA) menemukan bahwa dukungan kesehatan mental bagi penderita eksim masih terbatas.

Penelitian Menunjukkan Kesenjangan dalam Dukungan Kesehatan Mental bagi Penderita Eksim

Menurut penelitian NEA, hampir 42 persen pasien dermatitis atopik dan pengasuh anak-anak dengan eksim tidak pernah mendiskusikan kesehatan mental mereka dengan penyedia layanan eksim. Selain itu, sekitar 50 persen dari pasien ini mengaku tidak pernah ditanya mengenai kondisi kesehatan mental mereka. Hasil penelitian yang melibatkan hampir 1.000 peserta ini dipublikasikan di jurnal Health and Skin Diseases pada 27 Juni.

Pengaruh Eksim Terhadap Kesehatan Mental

Penelitian NEA sebelumnya menyebutkan bahwa sekitar 70 persen penderita eksim di Amerika merasa bahwa kondisi kulit mereka berdampak buruk terhadap kesehatan mental mereka. Bahkan, 26 persen dari mereka mengalami penurunan kesehatan mental selama 10 hari atau lebih setiap bulannya. Gejala kesehatan mental mereka sering memburuk sebelum dan selama fase flare-up atau kambuhnya eksim.

Hubungan antara gejala eksim dan kondisi mental sering kali menciptakan lingkaran setan. Pasien yang khawatir tentang efektivitas pengobatan atau ketakutan akan kambuhnya gejala cenderung merasa lebih stres. Kondisi ini meningkatkan peradangan kulit dan memperburuk gejala eksim, kata Dr. Peter Lio, asisten profesor klinis dermatologi dan pediatri di Northwestern University di Chicago.

Tanda-Tanda Anda Membutuhkan Dukungan Kesehatan Mental untuk Eksim

Saat ini, dukungan kesehatan mental belum menjadi bagian dari perawatan standar untuk eksim. Pengobatan eksim biasanya melibatkan krim topikal, terapi sistemik, atau pengobatan antijamur dan antibiotik, serta praktik perawatan diri, seperti penggunaan pelembap dan menghindari kain yang kasar. Namun, jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami beberapa gejala berikut selama lebih dari dua minggu, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari penyedia layanan kesehatan:

Mulai percakapan dengan dokter Anda tentang perasaan ini dan bagaimana eksim memengaruhi kesehatan mental Anda. “Jika pasien atau pengasuh berbicara secara jujur mengenai kondisi mereka, penyedia layanan dapat mempertimbangkan opsi perawatan yang lebih holistik,” kata Wendy Smith Begolka, kepala strategi di NEA.

Sumber Daya Kesehatan Mental untuk Penderita Eksim

Penelitian menunjukkan bahwa 62 persen penderita eksim dan pengasuh anak-anak dengan eksim tidak mendapatkan rujukan ke layanan kesehatan mental dari penyedia layanan utama mereka. Padahal, dukungan yang diberikan kepada pasien yang menerima rujukan termasuk konseling (23 persen), terapi perilaku kognitif (13 persen), serta dukungan sosial (12 persen).

Berbagai organisasi, termasuk NEA, menyediakan akses ke sumber daya kesehatan mental yang bermanfaat bagi penderita eksim. Untuk mencari dukungan, pasien dan keluarga dapat berkonsultasi dengan penyedia layanan eksim mereka atau mencari layanan psikologis di lingkungan setempat.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Mencari Bantuan Kesehatan Mental?

Jika gejala eksim Anda mulai mengganggu kesehatan mental, segera bicarakan dengan penyedia layanan Anda. Penanganan kesehatan mental untuk eksim masih terbatas, tetapi percakapan antara pasien dan dokter dapat membantu meringankan gejala. Memulai perawatan kesehatan mental sedini mungkin dapat mengurangi stres dan memperbaiki kualitas hidup.

Kendala dalam Akses Layanan Kesehatan Mental

NEA mencatat bahwa kendala, seperti jarak ke layanan konseling dan durasi waktu tunggu, sering kali menyulitkan pasien eksim untuk mendapatkan bantuan kesehatan mental yang dibutuhkan. Selain itu, beberapa dokter kulit mungkin merasa tidak nyaman memberikan rekomendasi kesehatan mental, yang menciptakan kesenjangan dalam dukungan yang diterima oleh pasien.

Namun, hasil penelitian baru ini menjadi langkah penting dalam memajukan diskusi kesehatan mental di kalangan penderita eksim. “Penelitian ini mendorong pendekatan perawatan yang lebih standar dan terintegrasi dalam pengelolaan eksim,” kata Begolka.

Kesimpulan: Mengapa Kesehatan Mental Penting bagi Penderita Eksim

Kesehatan mental yang baik sangat penting bagi penderita eksim, terutama karena kondisi kulit yang kronis sering berdampak pada kualitas hidup mereka. Dengan lebih banyak komunikasi dan dukungan antara pasien, penyedia layanan, dan organisasi seperti NEA, penderita eksim dapat mengakses bantuan yang mereka butuhkan untuk mengelola kondisi fisik dan mental mereka. Berbicara dengan dokter tentang dampak eksim pada kesejahteraan mental dapat menjadi langkah awal yang penting untuk perawatan yang lebih menyeluruh dan efektif.

Exit mobile version