Site icon Masdoni

Pedoman Konsensus yang Diterbitkan Pertama tentang Pemantauan Diabetes Tipe 1 Dini

Pedoman Baru untuk Pemantauan Risiko Diabetes Tipe 1: Panduan untuk Dokter dan Ahli Endokrinologi

Manfaat Pemantauan Dini Risiko Diabetes Tipe 1

Organisasi Breakthrough T1D merilis panduan baru untuk dokter layanan primer dan ahli endokrinologi dalam menangani anak-anak dan dewasa yang berisiko tinggi terkena diabetes tipe 1 (T1D). Pedoman ini bertujuan mengurangi trauma akibat diagnosis, membantu pasien mengakses perawatan terbaru, dan menunda kebutuhan terapi insulin. Dengan cara ini, risiko komplikasi jangka panjang berkurang, serta kualitas hidup penderita T1D meningkat.

Klasifikasi Tahap Risiko T1D Berdasarkan Autoantibodi

Panduan ini mengklasifikasikan tahapan risiko T1D berdasarkan jumlah dan jenis autoantibodi, sebagai berikut:

Di masa lalu, diagnosis T1D sering terlambat, biasanya pada Tahap 3, ketika pasien sudah membutuhkan insulin segera. Sayangnya, hampir 70% pasien tanpa pemantauan dini bisa mengalami komplikasi ketoasidosis diabetik (DKA), yang mengancam jiwa. Dengan pemantauan rutin, kejadian DKA dapat ditekan secara signifikan, terutama pada anak-anak yang berisiko tinggi.

Pentingnya Skrining Autoantibodi dalam Pencegahan Risiko T1D

Saat ini, skrining autoantibodi terbatas pada individu dengan riwayat keluarga diabetes atau penyakit autoimun lainnya. Namun, hingga 90% penderita T1D tidak memiliki latar belakang risiko ini. Oleh sebab itu, panduan ini mendorong pemantauan ketat untuk individu dengan autoantibodi positif, sehingga edukasi dan persiapan untuk hidup dengan T1D dapat dilakukan sejak dini.

Uji Klinis dan Terapi Inovatif untuk Menunda Diabetes Tipe 1

Bagi individu di Tahap 2 T1D, panduan merekomendasikan partisipasi dalam uji klinis atau terapi yang dapat menunda atau memperlambat perkembangan menuju Tahap 3. Salah satu terapi yang diusulkan adalah Teplizumab (Tzield; Provention Bio), yang disetujui FDA untuk menunda timbulnya T1D klinis.

Identifikasi dini T1D memungkinkan pemberian intervensi lebih awal serta edukasi menyeluruh bagi pasien dan keluarga mereka tentang tanda dan gejala kondisi ini. Dengan menunda penggunaan insulin, pasien juga memiliki kesempatan menjalani hidup yang lebih berkualitas.

Metode dan Frekuensi Pengujian Ulang yang Direkomendasikan

Panduan baru ini memberikan arahan rinci terkait metode pengujian ulang bagi individu dengan autoantibodi T1D, serta penentuan waktu ideal untuk memulai insulin. Pengujian ulang ini meliputi:

Dukungan Psikososial dan Pendidikan bagi Pasien dan Keluarga

Panduan ini juga menekankan pentingnya dukungan psikososial bagi pasien dan keluarga yang teridentifikasi dalam tahapan awal T1D. Edukasi ini bertujuan memastikan pemahaman yang baik tentang perkembangan penyakit dan tanda-tanda peringatan yang perlu diwaspadai di setiap tahapan.

Kerjasama Lintas Disiplin untuk Pemantauan Optimal

Penting bagi dokter layanan primer dan ahli endokrinologi untuk bekerja sama dalam merawat pasien yang memiliki autoantibodi T1D. Tujuannya agar pasien mendapat pemantauan optimal serta dukungan yang diperlukan. Konsensus ini juga memberikan panduan agar dokter melakukan pengujian tambahan saat pasien menunjukkan autoantibodi pertama untuk memastikan diagnosis dan memantau perkembangannya.

Kesimpulan

Dengan pemantauan dan skrining yang ketat, individu dengan risiko T1D dapat mengelola kondisi ini dengan lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Panduan ini juga memberi kesempatan edukasi dan intervensi dini untuk mencegah komplikasi serius seperti DKA. Panduan lengkap tersedia di Diabetologia dan Diabetes Care, sebagai panduan resmi bagi penyedia layanan kesehatan di seluruh dunia untuk membantu pasien mengelola risiko T1D secara optimal.

Exit mobile version