Site icon Masdoni

Benjolan Payudara: Kapan Harus Khawatir

Memahami Benjolan di Payudara: Panduan Lengkap Membedakan Jenis dan Langkah Pemeriksaan

Beragam jenis benjolan pada payudara memiliki ciri dan tekstur yang berbeda. Benjolan tertentu, seperti kista, bisa terasa lembut atau seperti balon kecil berisi cairan. Sedangkan benjolan akibat mastitis (infeksi) sering kali hangat saat disentuh dan berbentuk baji. Apa pun jenisnya, segera konsultasikan dengan dokter jika menemukan benjolan di payudara Anda.

Ciri-ciri Benjolan Jinak pada Payudara

Payudara tersusun dari jaringan lemak, pembuluh darah, dan saluran susu. Terkadang, struktur alami ini dapat menyebabkan permukaan yang tidak rata. Ketika benjolan muncul, berikut beberapa ciri umum yang mungkin dapat membantu Anda mengenali apakah itu bersifat jinak:

Membedakan Benjolan Jinak dan Kanker

Benjolan kanker sering kali lebih keras dan cenderung tidak bergerak, sementara benjolan jinak dapat dengan mudah digerakkan di bawah kulit. Penting untuk diingat bahwa pemeriksaan medis tetap menjadi cara paling akurat untuk menentukan kondisi benjolan di payudara.

Jenis-Jenis Benjolan Jinak pada Payudara

Kebanyakan benjolan pada payudara bersifat jinak, yang berarti tidak berbahaya. Berikut ini adalah beberapa jenis benjolan jinak yang sering terjadi:

1. Fibroadenoma

Jenis tumor jinak ini umum ditemukan pada wanita muda. Benjolan fibroadenoma biasanya dapat digerakkan, berbentuk bulat, dan bertepi halus. Meskipun tidak berbahaya, dokter mungkin akan melakukan biopsi untuk memastikannya, atau menyarankan pengangkatan jika ukurannya bertambah besar.

2. Kista

Kista adalah kantung berisi cairan yang bisa muncul menjelang menstruasi. Ukurannya biasanya mengecil atau hilang setelah siklus haid. Jika kista terasa besar atau nyeri, dokter mungkin akan menguras cairan menggunakan jarum halus.

3. Perubahan Fibrokistik

Perubahan ini sering terjadi menjelang menopause dan disebabkan oleh fluktuasi hormonal. Jaringan payudara menjadi lebih bertekstur dan kenyal. Gejala ini bisa diatasi dengan pil kontrasepsi, yang membantu mengurangi ketidaknyamanan pada payudara.

4. Mastitis

Infeksi saluran susu atau mastitis sering dialami wanita menyusui. Biasanya payudara tampak merah dan bengkak serta disertai demam. Penanganan mastitis mencakup antibiotik, kompres dingin, dan obat pereda nyeri untuk mengurangi pembengkakan.

5. Nekrosis Lemak

Nekrosis lemak terjadi akibat trauma atau cedera pada payudara. Benjolan yang terbentuk umumnya terasa keras namun lembut di permukaan. Walau tampak mencurigakan saat diperiksa, nekrosis lemak bukanlah kanker, namun dokter mungkin akan melakukan biopsi untuk memastikan diagnosis.

Kapan Benjolan di Payudara Harus Diwaspadai?

Benjolan di payudara yang keras, tidak bisa digerakkan, atau berbentuk tidak beraturan sebaiknya segera diperiksakan. Gejala-gejala berikut bisa menjadi tanda bahwa Anda perlu berkonsultasi lebih lanjut:

Pemeriksaan Medis yang Disarankan

Dokter mungkin akan menyarankan beberapa tes untuk memastikan kondisi benjolan pada payudara. Berikut ini beberapa pemeriksaan yang umum dilakukan:

Langkah Pencegahan dan Pemeriksaan Mandiri

Melakukan pemeriksaan payudara secara mandiri adalah langkah awal yang penting untuk mendeteksi perubahan. Lakukan pemeriksaan mandiri pada waktu yang sama setiap bulan, misalnya beberapa hari setelah haid berakhir. Selain itu, pemeriksaan medis secara rutin penting untuk dilakukan guna mendeteksi perubahan kecil yang tidak terasa.

Konsultasi dengan Dokter dan Tindakan Lanjutan

Jika Anda menemukan benjolan atau perubahan pada payudara, segera konsultasikan dengan dokter. Diskusikan tanda-tanda yang Anda rasakan, dan ikuti rekomendasi pemeriksaan atau pengobatan lebih lanjut dari dokter. Sebagian besar benjolan pada payudara bersifat jinak dan bisa diatasi, namun pastikan Anda mendapatkan konfirmasi melalui pemeriksaan medis yang tepat.

Exit mobile version