Kami Berada Di Daerah Yang Sangat Terbantu – Negara Saya Sehat

[ad_1]

Jakarta, 10 Februari 2023

Mengusung semangat untuk memberikan pelayanan kesehatan yang adil dan berkualitas, Kementerian Kesehatan memberikan kemudahan kepada dokter spesialis lulusan asing, agar dapat bekerja dan mengabdi di Indonesia, terutama di daerah terpencil dan tertinggal.

Program ini sekaligus mendukung implementasi pilar kelima transformasi kesehatan yaitu transformasi SDM Kesehatan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis di seluruh fasilitas kesehatan di Indonesia yang jumlahnya saat ini sangat sedikit sehingga sulit dilakukan pemerataan.

Dengan sistem adaptasi yang dipercepat dan dipermudah sejak tahun lalu, banyak dokter spesialis adaptasi yang ditugaskan memberikan pelayanan kesehatan di seluruh pelosok tanah air, salah satunya dr. Andreas Winarno, dokter spesialis kebidanan lulusan Jerman yang mengabdikan dirinya di Rumah Sakit Otanaha, Gorontalo.

“Saya memutuskan untuk kembali ke Indonesia pada Juni, dan sekarang saya sudah muak dengan Indonesia,” ujarnya, Jumat (10/2).

Sebelum memutuskan untuk mengikuti program adaptasi, dr. Andreas telah tinggal di Jerman selama 10 tahun, bekerja di rumah sakit dan aktif sebagai peneliti.

Meski sudah lama tinggal di luar negeri, ia mengatakan kecintaannya pada Indonesia telah mendorongnya kembali ke Indonesia.

Keinginan tersebut sudah dicanangkan sejak tahun 2019, dimana saat itu ia telah melakukan berbagai upaya untuk mempercepat kepulangannya termasuk proses pemerataan ijazah keahlian. Namun hingga tahun 2022, upaya tersebut masih belum selesai.

“Baru selesai sekitar Maret 2022,” katanya.

Seperti gayung bersambut, tekadnya yang kuat untuk kembali ke tanah air diwujudkan dengan penyesuaian program bagi dokter lulusan luar negeri yang akan digencarkan Kementerian Kesehatan pada 2022.

Setelah mengetahui program tersebut, pada pertengahan Juli lalu, ia memutuskan untuk mendaftar program adaptasi melalui website https://adaptasi.kemkes.go.id/welcome.

Baca Juga:  Deteksi Dini Stroke, RS PON Hadirkan Layanan Pemeriksaan Otak Unggulan - Sehat Negeriku

1,5 bulan kemudian, tepatnya pada September 2022, ia mendapat undangan wawancara dengan Kolegium Obgyn. Kemudian pada bulan November dilanjutkan dengan ujian tertulis di Surabaya, dimana hasil ujian dapat diketahui langsung setelah ujian selesai.

“Saya cukup kaget karena hasilnya keluar di hari yang sama, setelah itu saya menunggu sertifikat keluar. Kurang lebih menunggu sekitar 2 minggu,” jelasnya.

Setelah menerima sertifikat kelulusan, tahapan seleksi dilanjutkan dengan sesi pembekalan di Jakarta selama 2 hari, dilanjutkan dengan pengumuman penempatan peserta adaptasi.

“Untuk saat ini saya sudah 2 bulan di sini (RS Otanaha), dan mendapat STR awal Januari lalu,” imbuhnya.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan RS Otanaha, drg. Zohra mengatakan merasa sangat terbantu dengan kehadiran dokter spesialis obgyn.

Salah satunya saat proses melahirkan anak kembar Januari lalu. dengan kondisi bayi MCMA (monokorial (satu plasenta) dan monoamnial (satu cairan ketuban)) dengan presentasi kepala dan bokong. Dengan menggunakan teknik persalinan tertentu, ibu dan kedua bayinya dapat lahir dengan selamat.

“Kami sangat terbantu, terima kasih Kemenkes sudah membantu menemui dokter obgyn di RS Otanaha. Mudah-mudahan dokter bisa betah di sini, meski dengan peralatan dan infrastruktur yang terbatas,” kata drg. Zohra.

Sebelum adanya dokter adaptif tersebut, dokter spesialis kebidanan di RS Otanaha sempat vakum beberapa lama. Dua dokter obgyn yang bertugas telah mengundurkan diri.

“Saat itu saya putuskan ke Jakarta untuk menyampaikan masalah ini ke Kementerian Kesehatan. Selang beberapa waktu, akhirnya kami mendapat informasi bahwa ada dokter spesialis kebidanan lulusan luar negeri yang akan ditugaskan di sini,” ujarnya.

dr. Zahro menambahkan, meski dr. Andreas adalah seorang dokter adaptasi, namun dalam hal penugasan pada dasarnya sama dengan dokter lainnya. Walaupun ada perbedaan itu sangat kecil.

Baca Juga:  Kemenkes Bidik Semua Rumah Sakit Rawat Pasien Kanker - Sihat Negaraku

Bedanya, khusus dr Andreas selama proses adaptasi didampingi dan dibimbing langsung oleh Dinas Kesehatan Daerah Gorontalo dan Kemenkes melalui Ditjen Tenaga Kesehatan.

Berita ini dipublikasikan oleh Biro Komunikasi dan Layanan Publik, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669.(MF)

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Publik

dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid

[ad_2]

Source link

About Author

Assalamu'alaikum wr. wb.

Hello, how are you? Introducing us Jatilengger TV. The author, who is still a newbie, was born on August 20, 1989 in Blitar and is still living in the city of Patria.