[ad_1]
Bali, 6 Februari 2023
Kementerian Kesehatan RI menargetkan agar seluruh penduduk Indonesia, terutama di daerah terpencil, memiliki akses layanan kanker yang sama seperti di perkotaan. Sebagai role model dan percepatan target, Kemenkes bekerjasama dengan University of Texas MD Anderson Cancer Center melakukan kunjungan ke RS Ngoerah dan RS Bali Mandara.
Direktur Utama Rumah Sakit Kanker Dharmais, dr. R. Soeko Werdi Nindito, MARS mengatakan RS Kanker Dharmais sebagai unit pelaksana kerjasama ini akan menindaklanjuti kerjasama ini.
“Kami juga komunikasikan ke MD Anderson bagaimana sistem pelayanan kanker ke depan, ada RS vertikal Kemenkes di Bali seperti RS Prof. Besar. dr. IGNG Ngoerah dan RS kabupaten/kota seperti RSUD Bali Mandara yang akan memberikan pelayanan kanker,” kata dr Soeko saat berkunjung ke RS Ngoerah, Bali, Senin (6/2).
Saat ini RS Kanker Dharmais bersama MD Anderson sedang mengunjungi RS Ngoerah dan RS Bali Mandara. Harapannya, lanjut dr. Soeko, pelayanan kanker bisa diberikan di semua rumah sakit sesuai tingkatannya. Begitu pula dengan pelayanan jantung, stroke, ginjal, serta ibu dan anak.
Berdasarkan data Globokan 2020, kasus baru kanker di Indonesia berjumlah 396.914 kasus baru. Berdasarkan Riskesdas 2018, total kasus kanker baru dan lama sebanyak 1.017.290.
Jenis kanker yang paling sering menyerang masyarakat Indonesia adalah kanker payudara, kanker serviks, kanker paru-paru, kanker kolorektal, dan kanker hati.
“Kolaborasi ini dilakukan agar lebih cepat dan mudah bagi masyarakat di daerah terpencil untuk mendapatkan akses kesehatan yang sama dengan masyarakat di kota besar,” ujarnya.
Direktur Utama RS Ngoerah, dr. I Wayan Sudana, M.Kes mengatakan, RS Dharmais berada di level nasional, sedangkan RS Ngoerah berada di level regional di Bali. RSUP Ngoerah merupakan bagian dari rumah sakit yang wajib memberikan pelayanan kesehatan khususnya penyakit kanker.
“Dengan demikian, kami memiliki kepentingan untuk meningkatkan segala kemampuan dan kualitas pelayanan, khususnya untuk kanker. Pada akhirnya, akses masyarakat terhadap layanan kanker di daerah sama atau minimal sama dengan akses masyarakat di perkotaan,” kata Direktur Utama I Wayan Sudana.
RS Kanker Dharmais mulai membantu RS Ngoerah dalam meningkatkan standar pelayanan kanker. Selanjutnya RSU Ngoerah harus menjadi pembina rumah sakit di kabupaten/kota di Bali.
Wakil Presiden Senior, Strategi dan Pengembangan Bisnis di MD Anderson, Chris Mc Kee mengatakan dia berharap dapat bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dalam mengobati kanker di Indonesia.
“Kanker merupakan penyakit yang menyerang masyarakat Indonesia secara tidak proporsional. Jadi kami berharap dapat bekerja sama dengan tim di seluruh Indonesia untuk mencoba mencegah kanker, terutama di Bali dan daerah lain untuk membantu pelatihan dan pendidikan,” ujar Mc Kee.
Selain itu, kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan standar untuk menyaring lebih banyak pasien kanker serviks dan kanker payudara pada wanita, serta kanker paru-paru pada pria.
University of Texas MD Anderson Cancer Center adalah rumah sakit dan institusi penelitian kanker terkemuka di Amerika Serikat. Berbasis di Houston, Texas, MD Anderson berfokus pada pengobatan kanker dan penelitian untuk menemukan obat baru dan metode pengobatan yang lebih efektif. MD Anderson adalah salah satu rumah sakit kanker terkemuka di dunia.
Kerjasama Kemenkes dengan MD Anderson mencakup 4 poin diantaranya yang pertama terkait pelayanan yaitu bagaimana Indonesia dapat membandingkan pelayanan kanker dengan MD Anderson. Kedua, terkait pendidikan dan pelatihan, layanan kanker di MD Anderson cukup maju, sehingga Indonesia bisa mengirimkan SDM kesehatan ke sana atau MD Anderson bisa mengirimkan SDM ahli ke Indonesia untuk berbagi ilmu.
Yang ketiga adalah penelitian, MD Anderson membantu mengembangkan penelitian terkait kanker di Indonesia. Keempat, terkait data, dengan adanya kerjasama ini diharapkan Indonesia dapat mengelola data kanker seperti halnya pengelolaan data kanker di negara maju.
Lebih dari itu, Indonesia dapat belajar bagaimana penanganan kanker di negara lain, khususnya untuk program kanker yang komprehensif di Indonesia.
Berita ini dipublikasikan oleh Biro Komunikasi dan Layanan Publik, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi hotline Halo Kemenkes melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected] (D2).
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid
[ad_2]
Source link