Site icon Masdoni

minum multivitamin bermanfaat untuk otak

[ad_1]

Jutaan orang minum multivitamin setiap hari. Beberapa orang percaya ini jalan pintas untuk mencukupi kebutuhan nutrisi penting yang tidak didapatkan dari makanan. Yang lainnya menganggap cara ini bisa menghalau penyakit dengan meningkatkan imun, kesehatan otak atau memperbaiki metabolisme tubuh. Tetapi benarkah minum multivitamin setiap hari bermanfaat? 

Penelitian tentang manfaat multivitamin menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Riset tahun ini contohnya, the US Preventive Service Task Force, mereviu 90 penelitian tentang suplemen dan vitamin, menyimpulkan bila produk-produk tersebut tidak melindungi orang dewasa sehat yang kekurangan nutrisi terhadap penyakit kardiovaskular, kanker atau kematian dari semua penyebab. 

Mungkinkah penelitian tentang dosis yang berbeda, kombinasi suplemen atau partisipan yang berbeda menghasilkan kesimpulan yang lain? “Ya, sebenarnya itu mungkin sudah terjadi, menurut sebuah studi baru yang membahas tentang memori dan fungsi otak,” terang Robert H. Shmerling, MD ahli reumatologi dari Harvard Medical School. 

Minum multivitamin setiap hari meningkatkan fungsi otak?

Dr. Shmerling menjelaskan, hingga saat ini pilihan untuk meningkatkan fungsi otak pada orang tua sangat terbatas. Misalnya olahraga rutin, berat badan optimal dan pola makan sehat bisa meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah, serta menurunkan risiko demensia tipe tertentu (demensia akibat stroke). 

Di luar upaya tersebut, “belum ada obat-obatan, suplemen atau terapi yang secara handal meningkatkan fungsi otak dalam jangka panjang, meskipun iklan mengklaim sebaliknya,” dr. Shmerling menambahkan.   

Itu sebabnya peneliti terus mencari apakah makanan atau suplemen tertentu bisa terbukti efektif. Pada penelitian terbaru yang melibatkan lebih dari 2.200 relawan berusia 65 tahun ke atas secara acak mendapatkan kakao atau plasebo, multivitamin atau plasebo, atau kakao dan multivitamin selama 3 tahun. 

Studi yang diterbitkan di jurnal Alzheimer’s and Dementia ini memakai multivitamin yang mengandung 27 vitamin, mineral dan nutrisi lain dalam jumlah yang beragam. 

Analisa fungsi otak menunjukkan mereka yang menerima kakao tidak menunjukkan peningkatan apapun. Tetapi relawan yang mengonsumsi multivitamin mengalami peningkatan skor pada fungsi otak keseluruhan (terutama pada penderita penyakit kardiovaskular), fungsi memori, dan fungsi eksekutif (kemampuan untuk melakukan perencanaan atau mengingat instruksi). 

Berdasarkan temuan ini, peneliti memperkirakan bahwa minum multivitamin selama 3 tahun dapat memperlambat penurunan fungsi otak terkait usia sebanyak 60%. 

Peserta sebagian besar adalah kulit putih (89%), rata-rata berusia 73 tahun, dan lebih setengahnya adalah perempuan (60%). 

Perlukah minum multivitamin setiap hari?

“Studi ini saja tidak cukup untuk menyarankan penggunaan rutin multivitamin untuk orang-orang dari segala usia. Tetapi, ternyata ada manfaatnya untuk lansia yang kekurangan nutrisi tertentu yang terlihat dalam penelitian ini,” ujar dr. Shmerling, melansir Health Harvard. 

Ia melanjutkan, kita mungkin perlu bijaksana untuk bisa langsung menerima hasil penelitian ini karena sulit untuk mengabaikan penelitian sebelumnya yang lebih besar dan jangka panjang: tidak ditemukan peningkatan fungsi otak di antara pria berusia 65 tahun lebih yang mengonsumsi multivitamin. 

“Itu berarti lebih banyak penelitian diperlukan. Kita perlu memahami siapa yang paling mungkin mendapatkan manfaat dari konsumsi multivitamin, berapa dosis yang optimal dan bagian multivitamin apa yang paling penting,” katanya. 

Kembali ke dasar

Adanya hasil penelitian yang kerap bertolak belakang, sebagai konsumen kita perlu bijaksana, jangan gampang termakan klaim produk multivitamin tertentu. 

Lebih bijaksana bila kita mempercayai resep orang dulu: aktif bergerak. Ini adalah dasar dari semua pencegahan penyakit

Penelitian yang diterbitkan di JAMA Neurology menganalisi data kesehatan dan aktivitas lebih dari 78.000 orang sehat (usia 40-79 tahun) yang mengenakan pelacak kebugaran 24 jam sehari, diikuti selama 7 tahun. 

Dibandingkan orang yang tidak banyak berjalan, mereka yang jalan kaki sekitar 9.800 langkah per hari berisiko 51% lebih kecil untuk mengembangkan demensia. Mereka yang jalan kaki 3.800 langkah per hari risiko demensia 25% lebih kecil. 

Ini menunjukkan semakin banyak langkah yang Anda ambil, semakin baik untuk kesehatan Anda, untuk otak, jantung, dan perlindungan terhada kanker, di antara manfaat lainnya. (jie)  

[ad_2]

Sumber

Exit mobile version