[ad_1]
Garam lososa atau low sodium salt adalah salah satu jenis garam yang bermanfaat untuk penderita tekanan darah tinggi. Tidak hanya itu, garam rendah natrium ini memiliki manfaat lainnya bagi kesehatan. Apa saja? Simak selengkapnya dalam ulasan di bawah ini!
Apa itu Garam Lososa?
Garam lososa adalah jenis garam yang rendah kandungan natrium (sodium). Natrium adalah mineral penting yang terlibat dalam banyak fungsi tubuh, termasuk fungsi seluler, pengaturan cairan, keseimbangan elektrolit, dan menjaga tekanan darah.
Berbeda dengan garam biasa yang mengandung natrium atau natrium klorida, garam lososa yang sebagian atau seluruh natriumnya diganti dengan kalium klorida. Mineral ini sama-sama memiliki rasa asin namun bisa menimbulkan rasa pahit saat dipanaskan.
Perlu diketahui, natrium memiliki sifat yang dapat menarik dan menahan volume cairan dalam darah. Namun, terlalu banyak mineral tersebut dapat menyebabkan kelebihan air dalam darah. Kondisi ini dapat meningkatkan tekanan darah atau hipertensi.
Jika tidak dikontrol, hipertensi dapat meningkatkan risiko komplikasi kesehatan, termasuk stroke, serangan jantung, gagal jantung, kebutaan, dan penyakit ginjal.
Sebuah studi di tahun 2021 yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine mengungkapkan bahwa terdapat potensi jenis garam ini untuk menurunkan tingkat kejadian stroke, penyakit kardiovaskular, dan kematian.
Hal inilah yang kemudian membuat banyak orang mengonsumsi garam lososa untuk hipertensi dan mengontrol penyakit kardiovaskuler lainnya.
Baca Juga: Rendah Natrium, Amankah Garam Khusus untuk Penderita Hipertensi?
Manfaat Garam Lososa untuk Kesehatan
Garam rendah natrium bisa menjadi alternatif yang baik jika Anda berupaya mengurangi asupan natrium. Berikut ini adalah beberapa manfaat mengonsumsi garam lososa, di antaranya:
1. Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
Manfaat yang paling dikenal dari garam rendah natrium adalah kemampuanya dalam membantu menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hipertensi dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan seperti penyakit jantung dan stroke.
Dengan demikian, garam lososa umumnya direkomendasikan sebagai pengobatan alami untuk penderita hipertensi.
2. Mengurangi Risiko Penyakit Ginjal
Mengurangi asupan natrium dengan mengonsumsi garam lososa tidak akan membebani fungsi ginjal dalam membuang kelebihan cairan dari tubuh. Untuk itu, jenis garam ini bagus untuk penderita penyakit ginjal.
Penyakit ginjal kronis atau gagal ginjal dapat berdampak negatif pada fungsi ginjal. Apabila terjadi gangguan ginjal, organ ini tidak akan efektif menghilangkan kelebihan natrium atau cairan dari tubuh.
Apabila kadar natrium dan cairan menjadi terlalu tinggi, tekanan yang terjadi dalam darah dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada ginjal yang sudah terganggu.
3. Mengatasi Penyakit Jantung
Garam lososa juga direkomendasikan untuk orang yang memiliki penyakit jantung seperti gagal jantung. Ketika jantung terganggu dan fungsi ginjal menurun, hal tersebut bisa menyebabkan kelebihan natrium dan air dalam tubuh.
Bagi penderita gagal jantung, terlalu banyak asupan garam dapat menyebabkan kelebihan cairan dan komplikasi yang berbahaya; seperti sesak napas.
Orang dengan gagal jantung ringan biasanya dianjurkan membatasi asupan natrium hingga 3.000 miligram per hari, sementara orang dengan gagal jantung sedang hingga berat harus mengurangi tidak lebih dari 2.000 miligram garam setiap hari.
4. Mengatasi Asites pada Penderita Penyakit Hati
Penderita penyakit hati tertentu mungkin mengalami tekanan darah tinggi; bersamaan dengan penumpukan cairan di perut yang dikenal sebagai asites.
Pada umumnya, dokter akan merekomendasikan garam rendah natrium atau mengonsumsi makanan rendah natrium untuk mencegah atau mengatasi asites.
Dokter mungkin akan merekomendasikan penderita sirosis dan penyakit hati tertentu lainnya mengonsumsi garam rendah natrium atau mengonsumsi makanan rendah natrium untuk mencegah atau mengatasi asites.
Baca Juga: 13 Manfaat Garam Himalaya bagi Kesehatan, Detoksifikasi hingga Kecantikan Kulit
5. Menurunkan Risiko Kanker
Terlalu banyak asupan garam dapat meningkatkan risiko kanker lambung. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa diet tinggi garam berisiko merusak lapisan mukosa lambung dan meningkatkan peradangan serta pertumbuhan bakteri Helicobacter pylori (H. Pylori); yang semuanya dapat meningkatkan risiko kanker perut.
Di sisi lain, membatasi asupan makanan yang tinggi natrium dan meningkatkan asupan serta sayuaran dapat mengurangi risiko kanker perut.
Meskipun garam lososa bisa menjadi alternatif, tetapi bagi penderita penyakit ginjal atau yang sedang mengonsumsi obat tertentu, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan garam jenis ini. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!
- Anonim. 2022. Which Salts Have the Lowest Sodium?. https://www.health.com/condition/hypertension/which-type-of-salt-is-healthiest-for-you. (Diakses pada 18 November 2022)
- Frieden, Tom. 2021. Former CDC director: Low sodium salt could save millions of lives. https://edition.cnn.com/2021/10/10/health/frieden-salt-sodium/index.html. (Diakses pada 18 November 2022)
- Goodman, Elaine. 2021. What to know about low sodium diets. https://www.medicalnewstoday.com/articles/low-sodium-diet. (Diakses pada 18 November 2022)
- Kubala, Jillian. 2018. Low-Sodium Diet: Benefits, Food Lists, Risks and More. https://www.healthline.com/nutrition/low-sodium-diet. (Diakses pada 18 November 2022)
DokterSehat | © 2022 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi
[ad_2]
Sumber