Site icon Masdoni

Ada Riwayat Diabetes dalam Keluarga

[ad_1]

Jika kamu atau anggota keluargamu hidup dengan diabetes, kamu mungkin memiliki banyak pertanyaan. Kamu mungkin bertanya-tanya bagaimana jika kamu pada akhirnya juga akan memiliki diabetes? Juga, kekhawatiran bahwa anggota keluarga yang lain akan memilikinya juga. Lalu, langkah apa yang harus dilakukan jika kamu memiliki gen diabetes dalam keluarga?

 

Diabetes adalah Penyakit yang Bisa Diwariskan

Diabetes tipe 1 dan tipe 2 disebabkan oleh faktor yang berbeda, tetapi keduanya memiliki kecenderungan untuk diturunkan. Namun, gen saja tidak cukup. Ada banyak faktor lingkungan yang memengaruhi berkembangnya diabetes.

 

Perbedaan utama antara keduanya adalah diabetes tipe 1 diyakini disebabkan oleh reaksi autoimun dan berkembang di awal kehidupan. Sementara, diabetes tipe 2 berkembang selama bertahun-tahun sebagai akibat dari gaya hidup yang tidak sehat dan biasanya didiagnosis pada orang dewasa. 

 

Jika seorang ayah memiliki diabetes tipe 1, kemungkinan anak juga terkena diabetes adalah 1:17. Jika seorang ibu memiliki diabetes tipe 1 dan melahirkan sebelum berusia 25 tahun, risiko anak mengembangkan diabetes adalah 1 dari 25. Namun, jika wanita tersebut melahirkan setelah berusia 25 tahun, risiko anak memiliki diabetes menurun tajam, menjadi 1:100. Jika kedua orangtua mengidap diabetes tipe 1, risiko anak mengembangkan diabetes adalah antara 1:10 dan 1:4. 

 

Diabetes tipe 2 memiliki hubungan yang lebih kuat dengan riwayat keluarga daripada tipe 1. Sejumlah penelitian juga menunjukkan bahwa genetika memainkan peran yang sangat kuat dalam perkembangan diabetes tipe 2. Selain itu, ras juga bisa berperan.

 

Namun, faktor lingkungan juga sangat berperan terhadap perkembangan diabetes tipe 2. Misalnya, obesitas, kebiasaan merokok, pola makan yang buruk, semua ini meningkatkan faktor mengembangkan diabetes.

 

Diabetes tipe 2 dapat menurun dalam keluarga. Umumnya, ini karena anak-anak meniru gaya hidup yang buruk dari orang tua. 

 

Baca juga: Bulan Kesadaran Diabetes Nih! Ini 9 Miskonsepsi Tentang Diabetes!
 

Bagaimana Menghindari Diabetes yang Diturunkan?

Seseorang dapat melakukan tes untuk mengetahui apakah mereka memiliki gen spesifik yang membuat mereka lebih berisiko terkena diabetes. Harapannya, ini dapat memotivasi seseorang memperbaiki gaya hidup untuk membantu mengurangi risikonya.

 

Jika ada anggota keluargamu yang didiagnosis mengidap diabetes, ada kemungkinan kamu dan anggota keluarga lainnya juga berisiko lebih tinggi terkena diabetes. Namun, jangan khawatir, ada beberapa langkah yang dapat kamu lakukan untuk menurunkan risiko terkena diabetes:

 

1. Menjalani pemeriksaan rutin

Orang yang memiliki riwayat keluarga diabetes atau pra-diabetes, mengalami diabetes saat hamil, atau berusia lebih dari 45 tahun direkomendasikan untuk menjalani pemeriksaan tahunan. Selama pemeriksaan, dokter akan mengajukan pertanyaan seputar kesehatan serta memantau diet, aktivitas fisik, konsumsi obat, dan lain-lain. Yang tak kalah penting, dokter juga akan mengukur kadar glukosa darah untuk memantau hiperglikemia dan hipoglikemia. 

 

2. Menjalani olahraga teratur

Bagi individu yang berisiko terkena diabetes, telah didiagnosis dengan pra-diabetes, atau diabetes, olahraga menjadi cara untuk tetap sehat. Ini juga dapat membantu mencegah berkembangnya atau memperparah gejala diabetes.

 

Olahraga dapat menurunkan risiko terkena diabetes dengan mengendalikan berat badan, menurunkan tekanan darah, kolesterol LDL yang berbahaya, memperkuat otot dan tulang, meningkatkan kolesterol HDL yang sehat. Bagi pengidap diabetes, sedikit aktivitas fisik juga dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah, meningkatkan sensitivitas insulin, dan melawan resistensi insulin. 

 

Baca juga: Dinyatakan Prediabetes? Jangan Panik, Ada Cara Membalikkan Prediabetes secara Alami
 

3. Makan makanan bergizi seimbang

Karena diabetes sangat dipengaruhi oleh kadar gula darah, pola makan dapat memainkan peran penting untuk mencegah terjadinya diabetes. Secara umum, penting untuk menghindari makan di malam hari. Sebab, di malam hari respons glikemik terhadap makanan cenderung lebih tinggi dan kurang optimal.

 

 4. Hindari merokok

Perokok memiliki risiko 50 persen lebih tinggi mengembangkan diabetes daripada bukan perokok. Perokok berat memiliki risiko yang lebih tinggi. Untungnya, berhenti merokok memiliki manfaat untuk mencegah diabetes dan masalah kesehatan lainnya. 

 

5. Cukupi kebutuhan vitamin D 

Terdapat kaitan antara diabetes tipe 2 dan kekurangan vitamin D. Vitamin D memiliki hubungan dengan defisiensi insulin dan pelepasan insulin yang tertunda.  Cara terbaik mendapatkan vitamin D yang cukup adalah dengan berjemur sebentar setiap pagi. Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan vitamin D dari makanan dan suplemen.

 

Baca juga: Jangan Lupakan Vitamin D Jika Bicara Kekebalan Tubuh

 

6. Minimalkan stres

Penelitian telah menunjukkan bahwa tingkat stres mungkin terkait dengan perkembangan diabetes tipe 2. Ini karena hormon stres bisa mencegah sel-sel penghasil insulin bekerja secara normal. Ini selanjutnya menurunkan sensitivitas insulin dan meningkatkan kadar glukosa.

 

7. Menjaga tekanan darah tetap sehat

Tekanan darah yang baik sebenarnya bervariasi, tetapi scara umum adalah di bawah 120/80 mmHg. Begitu tekanan darah berada di atas level itu, risiko terkena diabetes dapat meningkat.

 

8. Jaga berat badan tetap sehat

Kelebihan berat badan dapat meningkatkan peluang terkena diabetes tipe 2. Untuk orang-orang yang terlanjur memiliki berat badan berlebih, menurunkan berat badan dapat mempermudah pengelolaan glukosa darah.

 

Demikianlah beberapa hal seputar diabetes herediter dan apa yang dapat dilakukan untuk menurunkan risikonya.

 

Baca juga: Ucapkan Selamat Tinggal Diabetes, Ini yang Dilakukan Melly Goeslaw!

 

 

Sumber:

Precisionmedicineadvisors.com. How-genetic-testing-is-benefiting-patients-with-diabetes

Medicalnewstoday.com. Is-type-2-diabetes-genetic

Diabetes.org. Genetics-diabetes

Nutrisense.io. How-to-avoid-diabetes-family-hereditary

 

 

 

 

 



[ad_2]

Sumber

Exit mobile version