Seorang anak atau remaja meninggal setiap 4,4 detik pada tahun 2021. Angka itu bisa bertambah parah

[ad_1]

Seorang penggali kubur bersiap untuk mengubur peti mati bayi yang meninggal karena COVID-19, di pemakaman di Bandung, Indonesia.  Angka kematian bayi sangat tinggi di Asia Selatan dan Afrika sub-Sahara, tetapi ini menjadi perhatian global.

Sebuah laporan baru PBB menunjukkan bahwa angka kematian bayi menurun, tetapi perbaikan tahunan melambat. Dan penurunan vaksin anak selama pandemi menimbulkan kekhawatiran akan masa depan.

(Kredit gambar: Timur Matahari/AFP via Getty Images)



[ad_2]

Source link

Baca Juga:  Orang transgender dan non-biner memiliki kemungkinan enam kali lebih besar untuk menderita autisme: NPR

About Author

Assalamu'alaikum wr. wb.

Hello, how are you? Introducing us Jatilengger TV. The author, who is still a newbie, was born on August 20, 1989 in Blitar and is still living in the city of Patria.