Paparan Kimia Perfluorinated Terkait Dengan Fungsi Tiroid

Last Updated on 2 minggu by masdoni

Sebuah studi modern mengungkapkan bahwa рараrаn kіmіа реrfluоrіnаtеd terkait dengan perubahan fungsi tіrоіd dan bisa memajukan risiko hipotiroidisme ringan pada perempuan.
Penelitian ini diterima untuk dipublikasikan dalam Jurnal The Endocrine Society of Clinical E ndocrinology & Metabolism (JCEM).

Bahan kimia perfluorinated atau PFC,yakni senyawa yang dipakai untuk memproduksi kain,karpet,pelapis kertas,kosmetik,dan aneka macam produk yang lain.Diantara manusia dan hewan ,paparan PFC tersebar luas ,berdasarkan National Institutes of Health National Institute of Enviromental Health Sciences.Karena materi kimia ini memecah sangat lambat maka diharapkan waktu yang usang untuk PFC untuk meninggalkan tubuh.

Penelitian kami yaitu yang pertama untuk menghububgkan kadar PFC dalam darah dengan poerubahan fungsi tіrоіd menggunakan survei nasional yang representatif dari orang cendekia balig cukup akal di Amerika,”kata salah satu penulis studi tersebut,Chien-Yu Lin,MD,phD,dari Rumah Sakit Chu Kong di Taiwan.

Wanita yang memilii kadar PFC disebut Perfluorooctanoate(PFOA)dalam darah mereka cenderung mempunyai kadar hormon tiroid triiodothyronine (T3).Studi ini juga memperoleh kenaikan kadar T3 dan hormon tiroksin tiroid(T4) pada perempuan dengan konsentrasi yang lebih tinggi dari PFC perfluorohexane sulfonat (PFHxS) dalam darah mereka.Kelenjar hipofisis naik menandaan tiroid untuk memproduksi lebih banyak hormon yang merupakan prosedur alami tubuh untuk mengendalikan kadar hormon tiroid.Pria yang terkena sedikit lebih tinggi PFHxS,bagaimanapun akan cenderung mempunyai tingkat lebih rendah dari hormon T4.

Meskipun orang dengan riwayat penyakit tiroid yang dikeluarkan dalam observasi,peneliti menerima korelasi antara subklinis atau ringan,hipotiriodisme dan peningkatan kadar PFOA,PFHxS dan sulfonat perfluorooctane (PFOS) pada perempuan.Hypothyrodism terjadi dikala kelenjar tіrоіd tidak menghasilkan cukup hormon dan bisa menyebabkan gejala seperti capek,putus asa mental,berat badan,kedinginan,kulit dan rambut kering,sembelit dan ketidakteraturan menstruasi.Hubungan ini perlu dieksplorasi dan dikonfirmasi lewat observasi tamabahan,kata Lin.

Baca Juga:  Benarkah Masakan Padang Bisa Picu Stroke dan Serangan Jantung?

Sumber : Medindia

About Author

Assalamu'alaikum wr. wb.

Hello, how are you? Introducing us Jatilengger TV. The author, who is still a newbie, was born on August 20, 1989 in Blitar and is still living in the city of Patria.