[ad_1]
Banyak hal baru yang Mums dan Dads temukan pada newborn, seringkali membuat khawatir atau panik. Seperti ketika menemukan kedua bola mata bayi melihat ke dua arah yang berbeda. Normalkah ini?
Waktu “mengintip” si Kecil saat masih di dalam perut via ultrasonografi, Mums pasti belum kebayang bagaimana paras dan penampilannya. Nah, setelah ia lahir dan bisa bertemu langsung, rasanya puas banget ya, bisa memandangi wajahnya setiap saat.
Namun namanya baru bertemu, Mums wajar kok, jika bertanya-tanya tentang penampilan si Kecil. Di hari-hari pertama setelah kelahirannya, wajah bayi baru lahir mungkin terlihat sangat bengkak. Hal ini karena penumpukan cairan dan perjalanan yang berat melalui jalan lahir. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor penampilan wajah bayi sering berubah secara signifikan selama beberapa hari pertama saat bayi, karena ia secara perlahan membuang cairan ekstra dan pulih dari proses persalinan. Itu sebabnya pula, foto bayi yang Mums ambil nanti di rumah, bisa terlihat sangat berbeda dari fotonya saat benar-benar baru lahir di rumah sakit.
Dalam beberapa kasus, fitur wajah bayi baru lahir juga bisa sangat terdistorsi akibat posisinya di dalam rahim dan tekanan melalui jalan lahir. Tidak perlu khawatir, telinga yang terlipat, hidung yang pesek, atau rahang yang bengkok biasanya akan kembali ke tempatnya seiring waktu.
Sama halnya dengan mata, beberapa menit setelah lahir, sebagian besar bayi membuka mata dan mulai melihat sekelilingnya. Bayi baru lahir dapat melihat, tetapi ia mungkin tidak fokus dengan baik pada awalnya.
Selain itu, karena kelopak matanya cenderung seperti bengkak, beberapa bayi mungkin tidak dapat langsung membuka mata lebar-lebar. Mums dan Dads bisa mendorong matanya terbuka dengan memanfaatkan refleks “mata boneka” pada bayi, yaitu kecenderungan untuk membuka mata lebih banyak saat digendong dalam posisi tegak.
Baca juga: Clogged Milk Duct, Sumbatan ASI yang Membuat Nyeri Payudara
Mata Bayi Terlihat Juling, Haruskah Khawatir?
Selain penglihatannya belum fokus dan matanya masih sering menutup, mata newborn beberapa kali juga tampak tak sejajar antara kanan dan kiri. Kondisi ini biasa disebut strabismus, atau familiar dengan istilah juling. Normal enggak, ya?
Tidak perlu khawatir. Strabismus atau ketidaksejajaran mata, umum terjadi pada bayi baru lahir, bayi, maupun pada anak yang lebih besar. Karena, otot bayi masih berkembang dan menguat, sehingga ia perlu belajar untuk fokus. Biasanya hal ini akan berhenti pada saat bayi berusia 4–6 bulan.
Bayi bisa terlihat memiliki dua mata juling atau hanya satu, dan persilangan itu bisa konstan atau hanya terjadi sesekali. Sekali lagi, kondisi ini pada umumnya normal karena otak dan otot mata bayi yang belum sepenuhnya berkembang, masih perlu belajar untuk bekerja secara serempak dan mengoordinasikan gerakan tubuhnya.
Meskipun mungkin umum, strabismus masih merupakan sesuatu yang harus diperhatikan, ya. Jika mata bayi terlihat masih juling pada usia sekitar 4 bulan, inilah saatnya untuk memeriksakannya.
Di samping itu, penting untuk dicatat bahwa tidak setiap kasus strabismus mudah terlihat dengan mata telanjang. Bicaralah dengan dokter anak jika Mums melihat hal-hal berikut, terlepas dari apakah mata bayi terlihat juling atau tidak:
- Sering menyipitkan mata atau berkedip, terutama dalam cahaya terang. Ini bisa menjadi sinyal bahwa bayi mengalami penglihatan ganda atau kabur.
- Memutar atau memiringkan kepala. Ini mungkin pertanda bayi sedang mencoba menyusun objek di bidang penglihatannya.
Baca juga: Panjang Lahir Bayi Menentukan Tingginya saat Dewasa? Ini Jawabannya
Memeriksakan anak ke dokter menjadi penting, karena mengalami kondisi strabismus bukan hanya terkait dengan penampilan, tetapi juga akan memengaruhi penglihatan anak. Misalnya, seiring waktu, mata yang lebih lurus dan lebih dominan dapat mengompensasi mata yang tidak sejajar, sehingga dapat menyebabkan hilangnya penglihatan pada mata yang lebih lemah. Hal ini akibat otak belajar untuk mengabaikan pesan visualnya. Ini disebut amblyopia, atau mata malas.
Sebagian besar anak kecil dengan strabismus didiagnosis antara usia 1 hingga 4 tahun. Tentu saja, pemeriksaan semakin dini semakin baik, sebelum hubungan antara mata dan otak berkembang sepenuhnya. Ada berbagai perawatan, mulai dari menggunakan penutup mata, kacamata khusus, hingga pembedahan, yang dapat meluruskan mata juling anak serta mempertahankan penglihatannya.
Namun kembali lagi, jika Mums menemukan kondisi ini pada si Kecil sebelum ia berusia 4 bulan, tak perlu khawatir dan tetaplah melakukan stimulasi secara rutin kepada bayi, seperti tummy time serta mengajak bayi bermain dengan objek berwarna-warni. (IS)
Baca juga: Sunat pada Bayi, Ini Semua Hal yang Perlu Mums Ketahui
Referensi:
Healthline. Cross Eyed Baby
What to Expect. Cross Eyed Baby
Kids Health. What’s Normal on Newborn
[ad_2]
Sumber