Site icon Masdoni

Bayi Suka Banget Lihat ke Atas, karena Ini Alasannya

[ad_1]

Bayi suka melihat ke atas atau langit-langit, katanya ada yang mengajak bermain. Benarkah? Rasa penasaran Mums terjawab di sini. Yuk, simak!

 

Ternyata, Ini Alasannya Bayi Suka Menatap ke Atas

 

Ada-ada saja tingkah bayi yang membuat gemas sekaligus bingung. Salah satu contohnya ia senang melihat ke atas, bahkan dalam waktu lama dengan mata terbelalak lebar. Duh, kenapa ya?

 

Nyatanya, itu tak terjadi pada satu atau dua bayi saja, lho. Pada umumnya, bayi baru lahir melakukannya hingga ia berusia maksimal 4 bulan. Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi kebiasaan ini, antara lain:

 

 

  • Bayi tertarik pada cahaya

 

Saat baru lahir, bayi hanya bisa melihat dalam warna hitam dan putih, serta nuansa abu-abu. Ini dikarenakan oleh sel saraf di otak dan retina matanya belum berkembang sempurna. Newborn juga kesulitan memfokuskan pandangannya dan belum terlalu peka terhadap cahaya. Ia hanya dapat melihat sekitar 20-25 sentimeter jauhnya. Dan pada usia enam minggu, jarak penglihatan bayi bertambah sedikit menjadi dapat melihat sekitar 30 sentimeter jauhnya.

 

Meski fokus penglihatannya buruk, bayi bisa melihat sedikit cahaya yang kontras mencolok, dan itulah yang menarik perhatiannya. Mums dan Dads dapat membantu penglihatan bayi dengan menggendong dan menyusuinya di setiap sisi, kiri dan kanan. Tempatkan bayi di tempat tidurnya dengan menghadap ke arah yang berbeda, sehingga ia bisa melihat pemandangan yang berbeda.

 

 

  • Ia melihat benda yang bergerak di langit-langit

 

Selain cahaya, ada banyak alasan mengapa langit-langit rumah menarik perhatian bayi, salah satunya karena ia “terpesona” dengan kipas angin. Terlihat sangat biasa untuk kita, namun benda ini sebenarnya sangat menghibur lho, untuk bayi. Benda yang bergerak seperti kipas angin bisa membuatnya tersenyum saat memandanginya, bahkan tertawa kesenangan sambil menggerakkan tangan dan kakinya saat ia sudah berusia 2 bulan ke atas. 

 

Benda kontras tinggi dan bergerak seperti kipas memang lebih cenderung menarik perhatian bayi. Pasalnya, bayi secara alami mendambakan pengalaman sensorik untuk membantu menstimulasi otaknya yang sedang berkembang pesat. Selain itu, objek bergerak atau objek kontras yang lebih tinggi adalah stimulasi yang menarik untuknya.

 

 

Baca juga: Persiapan mengASIhi dan Cara Mendapatkan Kolostrum Pertama

 

 

 

 

 

Kapan Harus Khawatir?

Karena bayi cukup sering menatap ke atas, bahkan pandangannya seperti terkunci pada satu titik, mungkin akan timbul sedikit kekhawatiran di benak Mums. Namun, para dokter anak meyakinkan bahwa hal ini normal. Pasalnya, bayi, terutama newborn, lebih sering berada di posisi telentang, sehingga menatap lurus ke depan untuk melihat kipas angin, tekstur langit-langit, atau mungkin beberapa lampu, adalah hal yang sangat menarik baginya.

 

Walau begitu, menatap ke atas juga bisa menjadi tanda untuk waspada lho. Segeralah untuk memeriksakan ke dokter jika menemukan hal ini:

  • Si Kecil masih sering melakukannya ketika sudah menginjak usia 3-4 bulan.
  • Terlebih lagi jika Mums tidak dapat menarik perhatian bayi dari langit-langit, bahkan untuk waktu yang singkat.
  • Selain sering menatap ke atas, bayi tidak mengenali wajah yang berulang dan konsisten, seperti ibu dan ayahnya.

 

 

Baca juga: Kapan Sih Bayi Tidak Perlu Lagi Disendawakan Setelah Menyusu?

 

 

Banyak yang berasumsi bahwa kebiasaan menatap ke atas ini ada kaitannya dengan autisme. Para ahli percaya bahwa ketika anak-anak cenderung menatap benda secara spesifik seperti kipas langit-langit, memang bisa menjadi tanda bahwa termasuk dalam spektrum autisme. Namun tenang dulu, ya. Bagaimanapun, tidak mungkin mendiagnosis anak di bawah usia 2 tahun dengan autisme, karena ia masih dalam proses mengembangkan keterampilan mental dan fisiknya. Ketahuilah, para dokter baru dapat mulai mendiagnosis untuk autisme paling dini di usia 18 bulan. 

 

Terlepas dari itu, memantau tumbuh dan kembang bayi merupakan proses yang tak ada hentinya. Bayi selalu berkembang dan berubah. Sehingga, apa yang normal untuk bayi baru lahir, bisa menjadi tanda bahaya ketika ia sudah semakin bertambah usia. Sama seperti menatap langit-langit, sangat normal untuk bayi baru lahir, namun sebaliknya untuk bayi yang sudah lebih dari 4 bulan. Jadi, pastikan Mums mengecek milestone si Kecil secara rutin, ya! (IS)

 

 

Baca juga: Perlukah Mengenakan Korset Setelah Melahirkan?

 

 

Referensi:

Romper. Babies Staring At The Ceiling

Mom Junction. Babies Staring 



[ad_2]

Sumber

Exit mobile version