[ad_1]
Yogyakarta, 9 Februari 2023
Puskesmas Tegalrejo merupakan salah satu dari 121 Puskesmas di Provinsi Yogyakarta yang telah mendapatkan alat USG untuk ibu hamil. Selain Tegalrejo, terdapat 91 Puskesmas di Wilayah DIY yang telah mendapatkan alat USG untuk ibu hamil pada tahun 2022. Sementara itu, tahun ini akan diisi 29 Puskesmas lainnya.
Kepala Puskesmas Tegalrejo, dr. Suharno mengatakan, pihaknya berterima kasih atas program pemenuhan USG dan Antropometri di Puskesmas, sehingga dapat mendukung Puskesmas untuk memberikan pelayanan yang paripurna dan komprehensif kepada masyarakat, khususnya Antenacal Care (ANC).
“Karena ada beberapa kasus yang hanya bisa diketahui melalui USG. dengan USG, skrining bisa dilakukan dari awal.” kata dr. Suharno
Pemeriksaan USG ibu hamil di Puskesmas Tegalrejo sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun 2015 karena Puskesmas ini merupakan salah satu klinik bersalin rawat jalan. Namun, pemeriksaan USG tidak diperlukan kecuali ada indikasi medis.
Dengan penambahan alat USG, proses skrining untuk pasien rawat jalan dan pasien antenatal care bersalin dapat berjalan dengan lancar.
“Sebelum USG tahun 2022, di puskesmas sudah ada USG terbaru tahun 2019, kemudian ada dokter yang bisa melakukan USG. tapi kendalanya naik turun USG nya. Memasuki rumah sakit diatas, pada hari ANC, alat-alat kami turunkan agar alat USG mudah rusak. Jadi sangat terbantu sejak adanya USG 2022.” kata dr. Theresia Arie Kristanti, Penanggung Jawab Program Kesehatan Perorangan dan Usaha Penunjang (UKPP) Puskesmas Tegalrejo
Pemenuhan USG ibu hamil menjadi faktor pendukung pelaksanaan kewajiban enam kali pemeriksaan kehamilan dengan dua kali pemeriksaan dokter dan USG yang dimulai Oktober lalu. USG pertama dilakukan pada kunjungan pertama (K1) atau antara usia kehamilan 0-12 minggu. Dan USG kedua dilakukan pada kunjungan kelima (k5) atau antara usia kehamilan 30-32 minggu.
“Sebelum ada USG K1 bulan Oktober ada 23 pasien. Pada bulan November ada 30 tur K1. Desember-Januari udah 33″ lanjut dr. Kekristenan
Setidaknya dua kasus janin yang tidak berkembang dengan USG ditemukan pada wanita hamil selama program ini.
“Kami menemukan kasus janin tidak berkembang (kehamilan kosong) sejak trimester 1, sehingga harus diterminasi. Kedua, kami menemukan bahwa janin itu anencephaly, yang terlihat hanya otaknya, tengkoraknya tidak ada,” ujar dr. Rizka Novriana, Kepala Unit Gizi Kota Yogya
dr. Sumono Nurhadi Putranto adalah salah satu dari dua dokter umum yang ahli dalam menggunakan alat USG untuk ibu hamil di Puskesmas Tegalrejo 1 Kota Jogja. Keterampilan tersebut didapatkan setelah mendapatkan pelatihan blended learning dan pendampingan oleh Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (OB)
“Kalau ada keanehan, rujuk ke palsu yang lebih tinggi” kata dr. Sumono
Dari sekitar 2.494 ibu hamil di Kota Jogja, rata-rata terdapat empat kasus kematian ibu setiap tahun pada tahun 2017-2022. Jumlah ini meningkat drastis pada tahun 2021 menjadi 16 kematian, lima di antaranya tidak terkait dengan COVID-19.
Sedangkan untuk Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Yogyakarta tahun 2020 sebanyak 11,22 kasus; pada tahun 2021 akan menjadi 10,8; dan pada tahun 2022 sekitar 10,8.
Penyebab utama kematian ibu adalah Penyakit Jantung Bawaan (PJK), hipertensi dan anemia. Kematian dapat terjadi selama persalinan dan melahirkan. Sementara itu, kematian bayi di Kota Jogja didominasi oleh penyebab utama Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) yang kemungkinan besar terdeteksi saat hamil.
Aturan baru enam pemeriksaan dengan dua pemeriksaan wajib oleh dokter dan USG telah diterapkan sejak Oktober 2022. Ini merupakan salah satu intervensi khusus untuk menurunkan angka kematian ibu dan stunting di Indonesia.
Mendukung hal tersebut, secara nasional ditargetkan 10.321 Puskesmas di seluruh Indonesia akan memenuhi kebutuhan USG hingga akhir tahun 2023. Ditargetkan pula 313.737 antropometri terpenuhi di 303.416 Posyandu.
Pada tahun 2022, sebanyak 6.032 atau 58% Puskesmas telah memenuhi USG untuk pemeriksaan ibu hamil, sedangkan sisanya akan terpenuhi tahun ini.
Berita ini dipublikasikan oleh Biro Komunikasi dan Layanan Publik, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email contact@kemkes.go.id (NI).
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Publik
dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid
[ad_2]
Source link