BApa Itu Sindrom Alergi Oral (OAS)? Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Jika Anda pernah merasakan gatal, kesemutan, atau pembengkakan ringan di sekitar bibir atau tenggorokan setelah makan makanan tertentu, Anda mungkin mengalami Sindrom Alergi Oral (OAS). Juga dikenal sebagai Sindrom Alergi Makanan Serbuk Sari (PFAS), OAS adalah jenis alergi makanan yang sering terjadi pada mereka yang memiliki alergi terhadap serbuk sari. Biasanya, gejala ini dipicu oleh buah, sayur, atau kacang-kacangan tertentu yang Anda konsumsi dalam keadaan mentah.
Penyebab Sindrom Alergi Oral
Sindrom Alergi Oral disebabkan oleh reaksi terhadap protein dalam makanan berbasis tumbuhan yang mirip dengan protein yang ada dalam serbuk sari. Ketika Anda mengonsumsi makanan tertentu seperti buah atau sayur mentah, sistem kekebalan tubuh bisa ‘tertipu’ dan bereaksi seolah-olah Anda sedang terpapar serbuk sari. Dr. Gordon Sussman, ahli alergi di Toronto, menjelaskan bahwa protein dalam makanan ini bisa menyebabkan reaksi kontak di sekitar mulut dan tenggorokan. Reaksi ini bisa memperparah gejala alergi yang sudah ada, seperti hidung berair atau bersin.
Gejala Sindrom Alergi Oral
Gejala ini umumnya meliputi gatal, kesemutan, atau pembengkakan di sekitar bibir, mulut, dan tenggorokan. iasanya muncul dalam beberapa menit setelah mengonsumsi buah atau sayuran mentah dan hilang dalam waktu singkat. Namun, dalam kasus yang jarang, gejala ini bisa berlangsung hingga satu jam. Menurut Samia Kadri, seorang praktisi perawat di Banner Health, Phoenix, dalam kasus tertentu, penderita OAS juga bisa mengalami gejala pencernaan seperti mual, muntah, atau diare.
Gejala Parah pada OAS
Walaupun jarang, OAS dapat memicu reaksi serius seperti sesak tenggorokan, kesulitan bernapas, atau kehilangan kesadaran. Jika Anda mengalami gejala parah, segera cari pertolongan medis.
Siapa yang Berisiko Terkena Sindrom Alergi Oral?
OAS paling umum terjadi pada orang dewasa, terutama mereka yang memiliki alergi serbuk sari. Anak-anak juga bisa mengalaminya, meskipun risikonya lebih rendah. Mereka yang memiliki riwayat demam akibat alergi serbuk sari, terutama serbuk sari pohon, rumput, atau ragweed, memiliki risiko lebih tinggi terkena OAS. Namun, tidak semua orang yang alergi serbuk sari akan mengalami sindrom ini.
Makanan yang Menyebabkan Sindrom Alergi Oral
Makanan yang paling umum memicu gejala OAS adalah buah dan sayuran mentah. Namun, kacang-kacangan tertentu juga dapat memicu OAS. Berikut beberapa makanan yang bisa memicu OAS berdasarkan jenis alergi serbuk sari:
- Serbuk Sari Pohon Birch: Apel, pir, persik, almond, hazelnut, wortel, seledri
- Serbuk Sari Rumput: Seledri, semangka, tomat, jeruk
- Serbuk Sari Ragweed: Semangka, zucchini, mentimun, pisang, biji bunga matahari
Hanya makanan nabati yang menyebabkan OAS. Makanan non-nabati seperti susu, telur, atau makanan laut tidak termasuk dalam kategori pemicu OAS.
Tes untuk Mendiagnosis Sindrom Alergi Oral
Dua tes utama untuk mendiagnosis OAS adalah tes alergi kulit dan tes tantangan makanan. Dalam tes alergi kulit, dokter menggunakan aplikator kecil yang mengandung alergen untuk menguji reaksi alergi Anda. Tes ini bisa melibatkan kulit buah segar, karena tes alergi komersial sering menghasilkan hasil yang tidak akurat untuk OAS. Sementara itu, tes tantangan makanan dilakukan di bawah pengawasan medis, di mana dokter akan memantau Anda setelah Anda mengonsumsi makanan pemicu tertentu.
Cara Mengurangi Risiko Sindrom Alergi Oral
Beberapa cara untuk mengurangi risiko OAS termasuk:
- Hindari Makanan Mentah: Hindari mengonsumsi makanan pemicu dalam bentuk mentah, terutama saat musim serbuk sari.
- Masak Makanan Pemicu: Memasak atau memanaskan makanan dapat memecah protein penyebab alergi, mengurangi risiko reaksi. Misalnya, apel mentah dapat menyebabkan reaksi, tetapi pai apel yang dimasak biasanya aman.
- Microwave Makanan Pemicu: Memanaskan makanan di microwave selama 10-30 detik bisa membantu menghancurkan alergen, meskipun hasilnya bisa bervariasi.
- Kupas Buah dan Sayuran: Alergen sering terkonsentrasi di kulit buah atau sayuran, sehingga mengupasnya dapat mengurangi risiko reaksi.
Apakah Sindrom Alergi Oral Berbahaya?
Bagi kebanyakan orang, Sindrom Alergi Oral adalah kondisi yang mengganggu, tetapi tidak berbahaya. Namun, penting untuk memastikan diagnosis yang tepat. Alergi makanan sebaiknya dievaluasi oleh dokter untuk membedakan antara OAS dan alergi makanan serius. Dalam kasus OAS, dokter mungkin menyarankan penggunaan antihistamin untuk mengurangi gejala.
Pengobatan Sindrom Alergi Oral
Tidak ada obat permanen untuk OAS. Pengobatan terbaik adalah menghindari makanan pemicu atau mengonsumsi makanan tersebut dengan cara yang mengurangi risiko alergi. Beberapa pilihan pengobatan yang dapat membantu adalah:
- Antihistamin: Obat ini dapat mengurangi reaksi alergi ringan yang disebabkan oleh OAS.
- Epinefrin: Jika Anda memiliki riwayat reaksi parah, dokter mungkin akan meresepkan epinefrin untuk digunakan dalam keadaan darurat.
Kapan Harus Mencari Perawatan Darurat untuk Sindrom Alergi Oral?
Dalam kasus yang jarang terjadi, OAS dapat membutuhkan perawatan darurat. Segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami:
- Pembengkakan pada wajah
- Pembengkakan lidah
- Kesulitan bernapas atau menelan
Kesimpulan
Sindrom Alergi Oral adalah kondisi umum bagi mereka yang memiliki alergi serbuk sari. Meskipun gejalanya ringan, penting untuk memahami makanan pemicu dan cara mengurangi reaksi alergi. Dengan mengenali gejala dan menghindari pemicu, Anda dapat mengelola kondisi ini dengan lebih efektif. Konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan rekomendasi pengobatan yang tepat.