Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam “Nature” jurnal sudah memperoleh bahwa protein tingkat dalam tubuh kita mengontrol fluktuasi irama jantung sepanjang hari. Protein ini telah diidentifikasi selaku kruppel-menyerupai aspek 15 (Klf15). Jam biologis badan kita (ritme sirkadian) menertibkan protein ini dan tingkat berfluktuasi seharian. Protein KLF-15 mensugesti jalan masuk ion, yang bertanggung jawab untuk mengendalikan detak jantung. Ini perubahan kimia tubuh secara besar-besaran menghipnotis kesehatan seseorang.
Para peneliti sudah mendapatkan jawaban bagaimana waktu mampu mensugesti risiko akhir hayat jantung mendadak pada tikus, yang merupakan duduk kasus kesehatan di seluruh dunia. Studi dilaksanakan pada tikus hasil rekayasa genetika di mana ada keunggulan bikinan KLF-15 dan dalam beberapa bikinan KLF-15 tidak ada. Kedua jenis memiliki peningkatan risiko meningkatkan duduk kasus jantung.
Menurut seorang profesor dari Case Western Reserve University School of Medicine, studi ini telah mengidentifikasi metode yang tidak dimengerti, yang menjadikan ketidakstabilan listrik jantung. Lebih lanjut ia menambahkan bahwa studi ini sudah dilengkapi dengan pengamatan variasi kerentanan aritmia. Wawasan ke dalam prosedur kombinasi bisa secara efektif maju dengan identifikasi waktu tertentu.
Ini ialah fakta bahwa hati manusia dan hati tikus fungsi bertentangan, oleh alasannya adalah itu, eksistensi prosedur yang sama pada insan harus dianalisis. Peneliti lain sesama dalam observasi ini berpikir bahwa evaluasi lebih lanjut dari masalah konstan pada orang yang menderita penyakit jantung mungkin bisa menolong dalam menyebarkan cara-cara lebih kreatif dan maju untuk memperoleh diagnosis, prognosis dan pengobatan.
Pekerjaan observasi bertujuan untuk meningkatkan obat-obatan, yang mau bertindak pada tahap yang paling rentan mirip rilis yang sungguh lambat dari obat-obatan tekanan darah pagi hari. peneliti akan membuatkan obat, akan bertindak pada tahap ini dikala orang itu dengan risiko tertinggi serangan jantung sebab memperlambat pelepasan obat tekanan darah.
sumber:Onlymyhealth