Last Updated on 3 bulan by masdoni
Konsumsi pewarna makanan yang disebut Allura Red dalam jangka panjang berpotensi memicu penyakit radang usus, kolitis ulserativa, dan penyakit Crohn. Sebuah studi menggunakan model hewan percobaan dari penyakit radang usus menemukan bahwa paparan berkelanjutan terhadap Allura Red menyebabkan kerusakan pada kesehatan usus dan meningkatkan peradangan.
Fungsi penghalang usus secara langsung terganggu oleh pewarna yang meningkatkan produksi serotonin, suatu neurotransmitter/hormon yang ditemukan di usus, yang kemudian mengubah komposisi mikrobiota usus, sehingga meningkatkan kerentanan terhadap kolitis.
Menurut para peneliti, Allura Red, juga dikenal sebagai Food Red 17 dan FD&C Red 40, merupakan bahan yang biasa digunakan dalam beberapa sereal, produk susu, minuman ringan, dan permen. Pewarna digunakan untuk menambah tekstur dan warna pada makanan, seringkali untuk menarik perhatian anak-anak.
Penggunaan pewarna makanan sintetis seperti Allura Red telah meningkat secara signifikan selama beberapa dekade terakhir, tetapi hanya ada sedikit penelitian sebelumnya tentang efek warna ini terhadap kesehatan usus.
Studi ini menunjukkan bahwa Allura Red memiliki efek merusak yang signifikan pada kesehatan usus dan serotonin usus diidentifikasi sebagai faktor mediasi yang penting. Hasil ini memiliki implikasi penting untuk mengendalikan dan mencegah radang usus.
Penelitian yang ada menunjukkan bahwa konsumsi Allura Red juga berdampak pada gangguan kekebalan tubuh, alergi tertentu, dan masalah perilaku pada anak termasuk ADHD.
Penyakit radang usus adalah gangguan radang usus kronis parah yang mempengaruhi banyak orang di seluruh dunia. Meskipun penyebab pastinya tidak sepenuhnya dipahami, penelitian telah mengungkapkan bahwa faktor lingkungan, ketidakseimbangan mikrobiota usus, faktor genetik, dan respons imun yang tidak teratur dapat memicu penyakit ini.
Menurut para peneliti, telah ada kemajuan yang cukup besar dalam memahami peran mikrobiota inang dan sistem kekebalan dalam patogenesis penyakit radang usus dalam beberapa tahun terakhir. Namun, kemajuan serupa dalam definisi faktor risiko lingkungan telah tertunda.
Pemicu lingkungan untuk penyakit radang usus adalah pola makan khas Barat, yang terdiri dari gula, daging merah dan olahan, lemak olahan, dan serat yang tidak mencukupi. Makanan Barat, serta makanan olahan, juga mengandung banyak pewarna dan berbagai zat tambahan.
Apakah Anda ingin menggunakan gambar kami di situs Anda? Klik kanan pada gambar untuk memasukkan kode
Source link