Penyebab Bayi Besar Dalam Kandungan

Last Updated on 2 minggu by masdoni

 Penyebab Bayi Besar Dalam Kandungan

Ada beberapa aspek penyebab
mengapa bауі tеrlаhіr bеѕаr. Antara
lain ibu hamil mempunyai riwayat
diabetes (hormonal), peningkatan berat
tubuh berlebih dikala hamil, dan
faktor keturunan. Meski terlihat
menggemaskan kalau melihat bayi
gemuk dan lucu, bantu-membantu proses
persalinan bayi besar sungguh berisiko.

Persalinan menjadi lebih rentan
mengalami cedera baik pada ibu
maupun bayi. Pada ibu, bisa terjadi
robekan jalan lahir yang luas,
peregangan tulang simfisis
berlebihan pada panggul, melahirkan
dengan perlindungan alat forseps atau
vakum dan memiliki potensi melahirkan
dеngаn ореrаѕі Cаеѕаr
tamat
ketidaksesuaian panggul dengan
kepala bayi (Cephalo Pelvic
Disproportion).

Begitu pula pada sang bayi. Mereka
bisa mengalami сеdеrа раtаh tulаng
simpulan kemacetan bahu bayi saat
lewat jalan lahir. Bayi juga
riskan mengalami cerebralpalsy
(kelumpuhan saraf otak) alasannya
cedera kepala saat melewati jalan
lahir. Pada dikala berada di luar rahim,
bayi lebih mudah mengalami
penurunan kadar gula darah
berlebihan (hipoglikemia).

Bayi besar juga riskan lebih tinggi
mengalami gangguan pernafasan ,
terutama bayi besar yang lahir
dengan uѕіа kеhаmіlаn kurang dari
37 ahad. Meskipun terlihat besar,
namun alasannya yaitu belum cukup bulan,
paru- paru bayi belum mampu
berkembang sempurna. Dalam masa
kemajuan selanjutnya, bayi juga
beresiko mengalami obesitas
Perlu kita ketahui, berat tubuh
seorang ibu hamil condong
bertambah seiring perkembangan
janin dalam kandungan.

Pertambahan berat tubuh ini
penting kepada keberhasilan proses
kehamilan khususnya pada trimester
dua dan tiga masa kehamilan dan
selaku persiapan proses menyusui
kelak. Tetapi penambahan berat
tidak boleh berlebihan. Peningkatan
berat ibu hamil selain sebab
penimbunan lemak pada jaringan
tubuh ibu hamil, juga balasan
penumpukan cairan tubuh (edema),
pembentukan plasenta, air ketuban
dan janin.

Baca Juga:  Seharusnya Pakai Sabun Batangan Atau Sabun Cair Saat Mandi?

Mengingat resiko yang ditimbulkan
jikalau terjadi kehamilan dengan bayi
macrosomiat, maka semestinya ibu
hamil melakukan hal – hal berikut
ini :

1. Menjaga peningkatan berat tubuh.
Terutama pada ibu hamil dengan
diabetes dan obesitas. Untuk ibu
hamil dengan berat tubuh normal,
peningkatan berat tubuh sekitar 10 kg –
13 kg. Namun kalau berat tubuh
sebelum hamil kurang dari 45 kg,
atau sebelum hamil sudah obesitas
maka peningkatan berat tubuh
disesuaikan dengan tawaran bidan
atau dokter

2. Melakukan aktivitas dan olahraga.
Ibu hamil yang kurang gerak akan
menciptakan kalori tubuh menumpuk
dan tersimpan dalam bentuk lemak
sebagai cadangan kalori tubuh.
Senam hamil dan jalan pagi yang
teratur akan sungguh menolong
mencegah peningkatan berat tubuh
berlebih saat hamil.

3. Perbanyak konsumsi buah dan
sayuran memasuki trimester III.
Buah- buahan segar atau sayuran
dalam bentuk jus yang banyak
mengandung serat sungguh
dianjurkan. Hindari kudapan junkfood
dan makanan ringan yang mengandung
banyak zat gula misalkan es krim
dan puding berkadar gula tinggi .
Minuman sirup anggun sebaiknya juga
dikurangi bila peningkatan berat tubuh
telah melewati batas normal.

4. Patuhi pembatasan makanan dan pengobatan yang
teratur. Bagi ibu hamil dengan
riwayat diabetes sebaiknya
mematuhi pembatasan masakan atau aturan teladan
makan sesuai anjuran dokter dan
teratur mengikuti program terapi
diabetes baik sumbangan insulin
maupun obat minum.

5. Pemeriksaan kehamilan secara
teratur untuk pemantauan berat
tubuh selama kehamilan. Pada
setiap kunjungan terjadwal tersebut,
bidan dan dokter akan menolong
memantau berat tubuh setiap ibu
hamil dengan pendapatindeks
massa tubuh atau BMI masing –
masing ibu hamil.

sumber

About Author

Assalamu'alaikum wr. wb.

Hello, how are you? Introducing us Jatilengger TV. The author, who is still a newbie, was born on August 20, 1989 in Blitar and is still living in the city of Patria.