[ad_1]
Setiap mahluk hidup pasti membutuhkan energi untuk berfungsi dan kita mendapatkan energi dari makanan serta minuman yang kita konsumsi, energi dipakai tubuh untuk menjalankan fungsinya masing masing seperti bekerja, olahraga, dan aktivitas lainnya. Energi yang kita gunakan menggunakan satuan kalori. Berapa energi yang kita butuhkan itu tergantung dari umur, tinggi badan, berat badan, dan jenis kelamin.
Jika makanan atau minuman yang kita konsumsi itu baik, maka kalori yang dihasilkan juga akan baik. Kita juga perlu mengontrol konsumsi makanan dan minuman kita, jangan sampai makanan atau minuman yang kita konsumsi tidak mencukupi kebutuhan kalori atau justru berlebihan. Maka dari itu pengonsumsian kalori juga harus disesuaikan dengan kebutuhan agar enegi yang didapatkan dapat maksimal.
Berapa Kebutuhan Kalori Per Hari?
Kita sebaiknya mengetahui berapa kebutuhan kalori setiap hari, sehingga bisa mengatur pola makan dengan benar. Jika kita dalam kondisi normal, artinya tidak sedang hamil, tidak sakit, atau tidak memiliki penyakit diabetes, berikut ini kebutuhan kalori harian, yang dibedakan antara pria dan wanita:
Rentang Usia | Pria | Wanita |
10-12 | 2100 Kkal | 2000 Kkal |
13-15 | 2475 Kkal | 2125 Kkal |
16-19 | 2675 Kkal | |
19-29 | 2725 Kkal | 2250 Kkal |
30-49 | 2625 Kkal | 2150 Kkal |
50-64 | 2325 Kkal | 1900 Kkal |
65-80 | 1900 Kkal | 1550 Kkal |
80 ke atas | 1525 Kkal | 1425 Kkal |
Tabel di atas menjelaskan asupan konsumsi yang dibutuhkan oleh pria dan wanita, terlihat jelas bahwa kebutuhan kalori pria lebih besar dari wanita. Perbedaan kebutuhan kalori pria dan wanita disebabkan oleh beberapa faktor.
Pertama, pria membutuhkan energi yang jauh lebih besar karena kebanyakan pria memiliki kegiatan yang lebih berat dan sangat menguras energi.Jika ada wanita yang memiliki aktivitas lebih berat dari pria, kenapa tidak disamakan saja kebutuhan kalorinya? Kita harus tahu bahwa massa otot pria lebih besar dari pada wanita sehingga harus disesuaikan agar berfungsi sebagai mana mestinya.
Kedua, kebanyakan pria memiliki postur yang besar dan lebih tinggi dari wanita. Semakin tinggi dan semakin besar postur tubuh maka kebutuhan kalori juga akan semakin besar.
Ketiga, pria memiliki kapasitas paru-paru yang lebih besar. Karena kapasitas paru-parup lebih besar otomatis pria membtuhkan kalori yang lebih banyak. Kalori dipakai untuk menjaga aktifitas fisik dan juga olahraga.
Bahaya Kelebihan Kalori
Berikut ini beberapa dampak jika kalori yang kita masukkan ke tubuh berlebihan:
1. Kelebihan berat badan
Naiknya berat badan itu tergantung dari selisih jumlah kalori yang kita makan dan jumlah kalori yang kita keluarkan. Kalau selisihnya surplus maka berat badan kita bertambah. Kalau selisihnya defisit maka berat badan kita berkurang. Ini adalah dasar dari diet dan pembentukan otot.
2. Meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, diabetes atau penyakit degeneratif lainnya.
Semakin sering kita mengonsumsi kalori yang berlebihan. maka dalam jangka waktu tertentu dapat mempercepat penyakit penuaan atau degeneratif. Dulu, penyakit degenetarif ini ditemui di usia 50-60-an tahun, namun saat ini mulai banyak ditemukan di usia muda.
3. Rusaknya Organ dalam Tubuh
Kalori yang berlebihan akan disimpan tubuh di beberapa organ dalam bentuk lemak. Timbunan lemak di organ seperti otak, hati, maupun jantung dalam waktu lama akan menimbulkan racun yang dapat mengganggu kinerja organ tersebut. Maka jangan heran jika ada banyak penyakit yang menyertai kelebian berat badan seperti sembelit, asam urat, gangguan pencernaan, hingga sakit jantung.
Bahaya Kekurangan kalori
Selain kelebihan, kekurangan kalori juga berdampak tidak baik bagi tubuh. Kekurangan kalori banyak dialami oleh pelaku diet ektrem.
1. Kurang berat badan
Turunnya berat badan itu tergantung dari selisih jumlah kalori yang kita makan dan jumlah kalori yang kita keluarkan. Kalau selisihnya defisit maka berat badan kita berkurang. Kurang berat badan menyebabkan tubuh tidak fit dan day atahan tubuh lemah.
2. Gangguan konsentrasi dan emosi
Jika tubuh kita kekurangan kalori maka tubuh akan cenderung sulit untuk berkonsentrasi. Selain itu, dapat menyebabkan seseorang kesulitan mengontrol emosi akibat kekurangan kalori. Kita sering melihat bahwa orang lapar mudah tersulut emosinya. Dampak lebih jauh adalah gangguan metabolisme tubuh.
3. Gangguan Menstruasi dan Kehamilan
Wanita yang kekurangan kalori dapat mengalami gangguan menstruasi, mulai menstruasi tidak teratur hingga tidak menstruasi sama sekali. Dalam jangka panjang, kekurangan kalori kornis menyebabkan pengeroposan tulang karena rendahnya esterogen dan kalsium. Pada ibu hamil, kekurangan kalori sangat berbahaya bagi pertumbuhan janin di kandungan, meningkatkan risiko persalinan prematur dan BBLR.
Jadi pada intinya kebutuhan kalori harus terus dijaga tetap seimbang. Kita juga harus tahu kapan tubuh kita butuh kalori yang lebih banyak, dan kapan tubuh perlu kalori yang lebih sedikit .
[ad_2]
Sumber