Jangan lupa membaca artikel tentang sejarah di > ѕukаѕеjаrаh.оrg.
MаѕDоnі.Cоm– Jika kita memperhatikan dengan seksama, saat suhu udara sedang sangat acuh tak acuh layaknya ketika kita berada di dataran tinggi atau sedang berlibur di dalam ekspresi dominan cuek, maka tubuh akan terasa ngilu. Kondisi ini bahkan sampai dijadikan kiasan berupa ‘hambarnya yang menusuk tulang’. Sebenarnya, bagaimana bisa sih suhu hambarnya menjadikan rasa ngilu?
Dalam penelitian dari University of Maryland Medical Center, terungkap bahwa bagian kulit yang biasanya terbuka seperti tangan, pipi, telinga, dan hidung lebih rentan terkena radang masbodoh. Ketika suhu menurun, tubuh akan mengalirkan lebih banyak darah ke inti untuk menjaga agar jantung dan paru-paru tetap hangat dan berfungsi normal, sehingga menghindari terjadinya hipotermia yang berbahaya. Namun, ini berpengaruh pada kulit dan suhu tubuh kita yang turun, membentuk kristal es pada sel kulit. Akibatnya, kita bisa merasakan ngilu pada kulit atau bahkan hingga ke tulang.
Selain membuat kita merasa kedinginan, suhu yang terlalu rendah bisa menyebabkan hipotermia. Hal ini dapat menimbulkan gejala menggigil, tubuh yang lemas, kehilangan orientasi hingga kebingungan, dan kesulitan dalam mengucapkan kata dengan jelas. Jika ini terjadi, sebaiknya kita segera menambah pakaian untuk lebih hangat atau mencari tempat yang jauh lebih hangat untuk mengatasi kedinginan ini.
Selain selaku media info kesehatan, kami juga mengembangkan postingan perihal sejarah di sukasejarah.org.