Pengobatan Asma Kronis

Diposting pada

Penelitian gres yang dilakukan di Inggris
Dalam satu, pasien dengan аѕmа krоnіѕ
dirawat saban hari dengan LTRA atau
inhalasi steroid untuk menghalangi serangan
аѕmа.
Di lain sebuah LTRA atau
bronkodilator long-acting inhalasi (NET)
disertakan ke pengobatan dengan
steroid inhalasi. Semua pasien asma terus
memakai short-acting
“evakuasi” inhaler jika diperlukan
untuk membuka susukan udara menyempit
dan menolong mereka bernapas dikala
serangan asma terjadi. Tidak seperti studi
sebelumnya, yang dikeluarkan sampai 95%
pasien asma untuk satu alasan atau yang
lain, pasien cuma dikecualikan dari dua
studi mereka dengan kanker terminal atau
diagnosis penyakit paru obstruktif kronik
(PPOK), peneliti Stanley Musgrave, MD, dari
University of East Anglia di Norwich,
Inggris menyampaikan terhadap WebMD. “Uji
obat lisensi dikecualikan, perokok bacin tanah,
mereka yang mengalami stress, penderita
diabetes dan daftar panjang keadaan lain
yang orang betul-betul memiliki,”
katanya. “Tujuannya yakni untuk
memilih seberapa baik obat melaksanakan pekerjaan
dalam situasi yang terbaik, namun itu tidak
senantiasa memberi tahu Anda bagaimana
orang-orang nyata kerjakan pada
perawatan tertentu.” Pil vs inhaler Dalam
kedua percobaan, LTRAs muncul untuk
melakukan pekerjaan serta yang dihirup pengobatan
untuk membatasi tanda-tanda asma lebih dari dua
tahun tindak lanjut, dan dalam kedua
percobaan, pasien di penggalan LTRA penelitian
terbukti lebih tunduk dengan perawatan.
Tingkat kepatuhan pengobatan yaitu
65% dan 74% di antara pasien yang
mengambil pil LTRA, dibandingkan dengan
41% dan 46% di antara pasien yang diobati
dengan steroid inhalasi pencegahan.

Pil vs inhaler
Dalam kedua percobaan,
LTRAs muncul untuk melakukan pekerjaan serta
pengobatan dihirup untuk membatasi tanda-tanda
asma lebih dari dua tahun tindak lanjut, dan
dalam kedua percobaan, pasien di serpihan
LTRA pengamatan terbukti lebih sesuai
dengan perawatan. Tingkat kepatuhan
pengobatan merupakan 65% dan 74% di antara
pasien yang mengambil pil LTRA,
dibandingkan dengan 41% dan 46% di
antara pasien yang diobati dengan steroid
inhalasi pencegahan. “Kami pikir ini
pendekatan alternatif bekerja di setting
dunia faktual utamanya sebab lebih gampang
untuk mengambil pil sekali atau dua kali
sehari dibandingkan dengan memakai obat
semprot,” asma peneliti Sven-Erik Dahlen,
MD, PhD, dari Stockholm, Swedia
Karolinska Institute dan rekan menulis
dalam editorialnya. Obat oral secara
tradisional lebih mahal ketimbang perawatan
pencegahan dihirup, tetapi Dahlen
memberikan ini harus segera berubah
selaku model generik dari kedua Singular
dan Accolate memasuki pasar. “Obat ini
merupakan alternatif yang mampu diterima
ke lini pertama pengobatan tradisional
pencegahan,” katanya pada WebMD.
“Dalam praktek biasa , di mana obat ini
paling kerap diresepkan, ada mungkin tidak
cukup waktu untuk mengajarkan pasien
cara benar memakai inhaler. Dengan
pil kita mampu melihat kepatuhan jauh lebih
baik. “

Baca Juga:  Cara Atasi Kutil Pada Penis Yang Mengganggu

Sumber:WebMD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *