Pada tahun 1960, Dr Frank C. Spencer dari New York University (NYU), menyebarkan teknik arteri bypass (CABG), membuat dasar untuk operasi jantung modern. Setelah terobosan ini, Dr George Green (NYU) dimanfaatkan arteri pembuluh darah (
mamaria interna) untuk mencangkok. Ditemukan bahwa arteri susu meningkatkan daya tahan, dan meningkatkan keberlanjutan mekanisme CABG.
Bedah 3 Bypass
Sebuah graft bypass arteri koroner merupakan prosedur bedah jantung
terbuka untuk mengobati arteri koroner yang tersumbat memasok darah ke
jantung. Setelah CABG , ada kenaikan pemikiran darah dan meningkatkan oksigen ke jantung. Aorta, yang memasok darah ke jantung, dibagi menjadi 2 arteri, kiri dan kanan. Arteri kiri dibagi lagi menjadi 2 pembuluh darah suplemen. Operasi tiga bypass, bentuk CABG, circumvents blok dalam 3 arteri,
dengan cangkok pembuluh darah yang diperoleh baik dari dada atau kaki. Hal ini meningkatkan pemikiran darah ke jantung.
Bedah 3 Bypass dibantu Robot
Pada tahun 2010, andal bedah, di University of Maryland School of
Medicine (UMMC), berhasil melaksanakan triple endoskopi dibantu robot,operasi bypass jantung memakai pendekatan ditangkap. Ahli bedah di NYU, pertama kali dilakukan mekanisme ini pada tahun 1996. Pendekatan jantung ditangkap dilaksanakan dengan dukungan mesin jantung-paru. Umumnya, dada mesti dibuka menggunakan mesin jantung-paru. Namun, dalam mekanisme di atas, mesin jantung-paru terhubung ke pembuluh darah di pangkal paha dan detak jantung dihentikan. Menjadi sekurang-kurangnyainvasif, dokter bedah bisa melaksanakan jahitan rapat, yang meningkatkan hasil secara keseluruhan. Pembuluh darah susu, tahan usang selama nyaris 20-30 tahun.
Faktor Risiko Bedah 3 Bypass
Penyebab plak atau timbunan lemak di pembuluh darah meningkat yaitu usia lanjut,obesitas ,pembatasan masakan tinggi lemak, dan merokok. Sebuah studi pada tahun 2012 mengamati bahwa risiko stroke lebih besar
pada pasien yang menjalani CABG, terlepas dari jumlah cangkokan pembuluh.
Efek pada umur
Operasi 3 bypass bisa meningkatkan umur individu cuma jika ada perubahan simultan dalam pola hidup. Jumlah pembuluh darah dicangkokkan bukan merupakan indikasi gravitasi penyakit jantung koroner . Sebuah memangkas individu tunggal mungkin mempunyai keadaan jantung lebih serius daripada individu dengan memangkas tiga.
Sumber-Medindia