[ad_1]
Jakarta, 22 Februari 2023
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meninjau penggunaan WhatsApp Chatbot di Posyandu Balita Cempaka III, DKI Jakarta pada Rabu (22/2). Chatbot WhatsApp digunakan untuk merekam data pengukuran dan penimbangan anak kecil di Posyandu untuk menghindari stunting.
Menkes Budi mengatakan, pengukuran berat badan dan tinggi badan sebaiknya dilakukan berdasarkan nama dan alamat anak. Hal ini untuk memudahkan kader Posyandu mengidentifikasi anak-anak yang berpotensi menderita stunting.
“Kita ingin jika ada anak yang berpotensi stunting, segera diberikan intervensi berupa makanan berprotein hewani setiap hari,” ujarnya.
Chatbot WhatsApp digunakan kader Posyandu untuk memudahkan pengisian data kesehatan anak. Melalui chatbot whatsapp, kader Posyandu dapat memasukkan data anak mulai dari nama, berat badan, dan tinggi badan.
Nantinya, data kesehatan anak yang masuk ke chatbot whatsapp bisa langsung dipantau oleh gubernur hingga kepala Puskesmas.
Setelah pencatatan melalui chatbot WhatsApp selesai, otomatis akan muncul grafik tumbuh kembang beserta status gizi anak kecil dan rekomendasi tindak lanjut yang dapat disampaikan oleh kader Posyandu kepada orang tua anak.
Data tersebut akan langsung terhubung dan tersimpan di dashboard Aplikasi Indonesiaku Sihat (ASIK) di Puskesmas yang terintegrasi dengan platform SATUSEHAT. Kemudian, orang tua juga dapat mengetahui informasi tersebut di SATUSEHAT Mobile yang dapat diakses melalui handphone.
Plt Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan DKI sangat bersedia memberikan bantuan untuk intervensi stunting. Bantuan tersebut berupa makanan bergizi baik di lingkungan sekolah maupun di puskesmas.
“Jika anak-anak sudah mendapat bantuan sesuai klasifikasi warganya, tidak ada lagi alasan untuk ragu meningkatkan status gizinya untuk mencegah stunting, karena Pemprov DKI telah memberikan makanan bergizi berupa daging ayam, telur, dan ikan. agar tidak macet,” kata Heru.
Chatbot WhatsApp pertama kali diperkenalkan dan diimplementasikan di DKI Jakarta melalui penerapannya pelatihan pelatih untuk petugas Puskesmas di Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada Senin, (20/2).
Sebanyak lebih dari 100 peserta yang mengikuti pelatihan ini merupakan perwakilan petugas Puskesmas dari 44 kabupaten di DKI Jakarta. Chatbot WhatsApp sudah bisa digunakan kader Posyandu pada Selasa (21/2).
Setelah DKI Jakarta, pencatatan data tumbuh kembang anak melalui chatbot WhatsApp akan diperluas ke Posyandu di 50 kabupaten/kota lainnya secara bertahap mulai Maret 2023.
Posyandu Cempaka III biasanya melakukan pemeriksaan sebulan sekali. Kegiatan dilakukan pada tanggal 20 hingga 23 setiap bulannya.
Salah seorang kader, Ellyssa Agustina menjelaskan, pelayanan di Posyandu dilakukan melalui tahap pendaftaran kemudian penimbangan berat badan dan tinggi badan anak, kemudian dicatat.
“Ada 2 cara pencatatan, pertama pencatatan manual untuk kader, kemudian pencatatan lainnya lewat tautan. Petugas posyandu juga melakukan penyuluhan gizi, tumbuh kembang anak,” ujarnya.
Posyandu Cempaka III juga menjalin kerjasama dengan lintas sektor kesehatan yaitu bidan dan perawat. Anak-anak akan diberikan imunisasi dan vitamin A dua kali setahun.
Berita ini dipublikasikan oleh Biro Komunikasi dan Layanan Publik, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi hotline Halo Kemenkes melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected] (D2).
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Publik
dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid
[ad_2]
Source link