Gastrointestinal

Last Updated on 1 minggu by masdoni

Sistem pencernaan atau metode gastroinstestinal (mulai dari verbal sampai anus) yakni tata cara organ dalam insan yang berfungsi untuk menerima masakan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam pedoman darah serta mencampakkan serpihan masakan yang tidak mampu dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari verbal, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga mencakup organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yakni pankreas, hati dan kandung empedu.
a. Mulut
Mеruраkаn ѕuаtu rоnggа tеrbukа tеmраt mаѕuknуа mаѕаkаn dаn аіr раdа bіnаtаng. Mulut bіаѕаnуа tеrlеtаk dі kераlа dаn lаzіmnуа mеruраkаn kеріngаn аwаl dаrі mеtоdе реnсеrnааn lеngkар уаng bеrаkhіr dі аnuѕ.
Mulut merupakan akses untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari lisan dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari cantik, asam, asin dan pahit. Penciuman dicicipi oleh saraf olfaktorius di hidung dan lebih rumit, terdiri dari banyak sekali macam bau.
Makanan diiris-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi pecahan-penggalan kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus belahan-cuilan dari masakan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang kuman secara eksklusif. Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.
b. Tenggorokan ( Faring)
Merupakan penghubung antara rongga ekspresi dan kerongkongan. Berasal dari bahasa yunani yakni Pharynk.
Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yakni kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan kuliner, letaknya dibelakang rongga lisan dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang
Keatas penggalan depan berafiliasi dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang berjulukan koana, kondisi tekak bekerjasama dengan rongga verbal dengan perantaraan lubang yang disebut ismus fausium
Tekak terdiri dari; Bagian superior =bagian yang sangat tinggi dengan hidung, belahan media = kepingan yang serupa tinggi dengan verbal dan serpihan inferior = penggalan yang sama tinggi dengan laring.
Bagian superior disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga,Bagian media disebut orofaring,penggalan ini berbatas kedepan hingga diakar lidah serpihan inferior disebut laring gofaring yang menghubungkan orofaring dengan laring
d. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu masakan mengalir dari cuilan verbal ke dalam lambung. Makanan berjalan lewat kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. Sering juga disebut esofagus(dari bahasa Yunani: οiσω, oeso – “menenteng”, dan έφαγον, phagus – “memakan”).
Esofagus bertemu dengan faring pada ruas ke-6 tulang belakang. Menurut histologi.
Esofagus dibagi menjadi tiga belahan:
• pecahan superior (sebagian besar yakni otot rangka)
• potongan tengah (adonan otot rangka dan otot halus)
• serta penggalan inferior (terutama berisikan otot halus).
e. Lambung
Lambung terletak pada epigastrium dan terdiri dari mukosa, submukosa, lapisan otot yang tebal, dan serosa. Mukosa ventriculus berlipat-lipat atau rugae. Secara anatomis ventriculus terbagi atas kardiaka, fundus, korpus, dan pilorus. Sphincter cardia mengalirkan makanan masuk ke dalam ventriculus dan mencegah reflux isi ventriculus memasuki oesophagus kembali. Di kepingan pilorus ada sphincter piloricum. Saat sphincter ini berrelaksasi makanan masuk ke dalam duodenum, dan saat berkontraksi sphincter ini menangkal terjadinya pedoman balik isi duodenum (cuilan usus halus) ke dalam ventriculus (Budiyanto, 2005; Faradillah, Firman, dan Anita. 2009).
Lapisan epitel mukosa lambung terdiri dari sel mukus tanpa sel goblet. Kelenjar bervariasi strukturnya sesuai dengan bagiannya. Pada penggalan cardiac kelenjar terutama ialah sel mukus. Pada penggalan fundus dan corpus kelenjar mengandung sel parietal yang mensekresi HCl dan aspek intrinsik, dan chief cell mensekresi pepsinogen. Bagian pilorus mengandung sel G yang mensekresi gastrin (Chandrasoma, 2006).
Mukosa lambung dilindungi oleh aneka macam prosedur dari efek erosif asam lambung. Sel mukosa mempunyai permukaan apikal spesifik yang bisa menahan difusi asam ke dalam sel. Mukus dan HCO3 dapat menetralkan asam di tempat erat permukaan sel. Prostaglandin E yang dibentuk dan disekresi oleh mukosa lambung melindungi lambung dan duodenum dengan merangsang kenaikan sekresi bikarbonat, mukus lambung, anutan darah mukosa, dan kecepatan regenarasi sel mukosa. Aliran darah mukosa yang cantik, iskemia mampu mengurangi ketahanan mukosa (Price dan Wilson, 2006).
Fungsi utama lambung yakni selaku tempat penampungan makanan, memperlihatkan kuliner ke duodenum dengan jumlah sedikit secara terencana. Cairan asam lambung mengandung enzim pepsin yang memecah protein menjadi pepton dan protease. Asam lambung juga bersifat antibakteri. Molekul sederhana mirip besi, alkohol, dan glukosa bisa diabsorbsi dari lambung (Guyton, 1997).
f. Usus halus (usus kecil)
Usus halus atau usus kecil yakni pecahan dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati lewat vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan masakan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.
Lapisan usus halus ; lapisan mukosa ( sebelah dalam ), lapisan otot melingkar ( M sirkuler ), lapisan otot memanjang ( M Longitidinal ) dan lapisan serosa ( Sebelah Luar ). Usus halus terdiri dari tiga potongan yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus perembesan (ileum).
1. Usus dua belas jari (Dudenum)
Usus dua belas jari atau duodenum merupakan kepingan dari usus halus yang terletak sehabis lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan penggalan terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz.Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus semuanya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang wajar berkisar pada derajat sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yakni dari pankreas dan kantung empedu. Nama duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum digitorum, yang memiliki arti dua belas jari.
Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan penggalan pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum lewat sfingter pilorus dalam jumlah yang dapat di cerna oleh usus halus. Jika sarat , duodenum akan megirimkan sinyal terhadap lambung untuk berhenti mengalirkan masakan.
2. Usus Kosong (jejenum)
Usus kosong atau jejunum (kadang kala sering ditulis yeyunum) yaitu pecahan kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus peresapan (ileum). Pada insan dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter yakni penggalan usus kosong. Usus kosong dan usus perembesan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.
Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang memperluas permukaan dari usus. Secara histologis mampu dibedakan dengan usus dua belas jari, yakni berkurangnya kelenjar Brunner. Secara hitologis pula dapat dibedakan dengan usus penyerapan, yakni sekurang-kurangnya sel goblet dan plak Peyeri. Sedikit sulit untuk membedakan usus kosong dan usus peresapan secara makroskopis.
Jejunum diturunkan dari kata sifat jejune yang bermakna “lapar” dalam bahasa Inggris modern. Arti aslinya berasal dari bahasa Laton, jejunus, yang bermakna “kosong”.
3. Usus Penyerapan (illeum)
Usus perembesan atau ileum adalah belahan terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan insan, ) ini mempunyai panjang sekitar 2-4 m dan terletak sesudah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.
f. Usus Besar (Kolon)
Usus besar atau kolon dalam anatomi yakni belahan usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini ialah menyerap air dari feses.
Usus besar terdiri dari :
• Kolon asendens (kanan)
• Kolon transversum
• Kolon desendens (kiri)
• Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)
Banyaknya basil yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu perembesan zat-zat gizi.
Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi masuk akal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa mengakibatkan gangguan pada basil-basil didalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang dapat menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.
g. Usus Buntu (sekum)
Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, “buta”) dalam perumpamaan anatomi ialah suatu kantung yang terhubung pada usus peresapan serta serpihan kolon menanjak dari usus besar. Organ ini didapatkan pada mamalia, burung, dan berbagai jenis reptil. Sebagian besar herbivora mempunyai sekum yang besar, sedangkan karnivora pribadi mempunyai sekum yang kecil, yang sebagian atau semuanya digantikan oleh umbai cacing.
h. Umbai Cacing (Appendix)
Umbai cacing atau apendiks yakni organ aksesori pada usus buntu. Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau radang umbai cacing. Apendisitis yang parah mampu menyebabkan apendiks pecah dan membentuk bisul di dalam rongga abdomen atau peritonitis (infeksi rongga abdomen).
Dalam anatomi insan, umbai cacing atau dalam bahasa Inggris, vermiform appendix (atau cuma appendix) yakni hujung buntu tabung yang menyambung dengan caecum.
Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Dalam orang remaja, Umbai cacing berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa beraneka ragam dari 2 sampai 20 cm. Walaupun lokasi apendiks selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa berlawanan – bisa di retrocaecal atau di pinggang (pelvis) yang terperinci tetap terletak di peritoneum.
Banyak orang yakin umbai cacing tidak berguna dan organ vestigial (sisihan), sebagian yang lain percaya bahwa apendiks mempunyai fungsi dalam tata cara limfatik.
Operasi mencampakkan umbai cacing dikenal sebagai appendektomi.
i. Rektum dan anus
Rektum (Bahasa Latin: regere, “meluruskan, menertibkan”) ialah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (sesudah kolon sigmoid) dan selsai di anus. Organ ini berfungsi selaku tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong alasannya tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yakni pada kolon desendens. Jika kolon desendens sarat dan tinja masuk ke dalam rektum, maka muncul kesempatan untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya dinding rektum alasannya adalah penumpukan material di dalam rektum akan menyebabkan metode saraf yang menyebabkan keinginan untuk melaksanakan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, kerap kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana perembesan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.
Orang remaja dan anak yang lebih bau tanah bisa menahan impian ini, namun bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda BAB.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana materi limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus dikontrol oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh lewat proses defekasi (buang air besar – BAB), yang merupakan fungsi utama anus.
j. Pankreas
Pankreas yakni organ pada tata cara pencernaan yang mempunyai dua fungsi utama yakni menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting menyerupai insulin. Pankreas terletak pada cuilan posterior perut dan bekerjasama erat dengan duodenum (usus dua belas jari).
Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yakni :
* Asini, menciptakan enzim-enzim pencernaan
* Pulau pankreas, menciptakan hormon
Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang mampu dipakai oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini cuma akan aktif jikalau telah menjangkau saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.
k. Hati
Hati merupakan suatu organ yang terbesar di dalam badan insan dan memiliki aneka macam fungsi, beberapa diantaranya berkaitan dengan pencernaan.
Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan mempunyai beberapa fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan penetralan obat. Dia juga memproduksi bile, yang penting dalam pencernaan. Istilah medis yang bersangkutan dengan hati biasanya dimulai dalam hepat- atau hepatik dari kata Yunani untuk hati, hepar.
Zat-zat gizi dari masakan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada kesannya masuk ke dalam hati selaku vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk dimasak.
Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, sesudah darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi lazim.
l. Kandung empedu
Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) yakni organ berupa buah pir yang mampu menyimpan sekitar 50 ml empedu yang diperlukan tubuh untuk proses pencernaan. Pada insan, panjang kandung empedu yakni sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap – bukan alasannya warna jaringannya, melainkan alasannya yakni warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu.
Empedu mempunyai 2 fungsi penting yakni:
• Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
• Bеrреrаn dаlаm реmbuаngаn lіmbаh tеrtеntu dаrі tubuh, tеrutаmа hаеmоglоbіn (Hb) уаng bеrаѕаl dаrі реnghаnсurаn ѕеl dаrаh mеrаh dаn kеunggulаn kоlеѕtеrоl.
Baca Juga:  11 Manfaat Pijat Bayi Yang Wajib Diketahui Orang Tua

About Author

Assalamu'alaikum wr. wb.

Hello, how are you? Introducing us Jatilengger TV. The author, who is still a newbie, was born on August 20, 1989 in Blitar and is still living in the city of Patria.