Sekelompok tim peneliti asal
Inggris menemukan bahwa tembaga mampu
berperan penting dalam menghalangi
penyebaran wabah E. coli mirip 0104:H4
yang yang saat ini sedang melanda dan telah
membunuh setidaknya 17 orang di Jerman.
Dari penelitian yang dilakukan ilmuwan asal
Universitas Southampton, Inggris, dikenali
bahwa ada zat anti-mikroba yang menempel di
logam tersebut.
“Dari studi yang dilaksanakan untuk
mengenali efektivitas tembaga kepada
jenis E. coli gres ini sudah akhir,” kata Bill
Keevil, Head of the Microbiology Group,
University of Southampton, seperti dikutip
dari UPI, 6 Juni 2011.
Meski tidak fokus untuk mencari pembunuh
kuman 0104 itu, Keevil menyebutkan,
tetapi populasi seluruh turunan basil yang
mereka amati menyusut dengan pesat akhir
tembaga.
Pada uji coba, Keevil dan timnya mendapati
bahwa 10 juta kuman E. coli bisa musnah
dalam waktu 10 menit di permukaan
tembaga yang kering. Bahkan pada
permukaan tembaga yang basah,
pemusnahan total mampu tuntas dalam waktu
sekitar 45 menit.
Menurut peneliti, properti anti-mikroba milik
tembaga tetap aktif meski material itu telah
dipadukan dengan material lain mirip
kuningan dan perunggu.
Jika digunakan sebagai wadah antisipasi
untuk penyajian kuliner, tembaga bisa
secara terus menerus mematikan setiap
patogen yang ada di kuliner tersebut.“Ini
akan mengurangi risiko kontaminasi dan
membantu menangkal penyebaran infeksi,”
sebut Keevil.