Cara Mengkalkulasikan Kehamilan

Diposting pada


Terkadang masih
banyak didapatkan ibu hamil yang gundah
dan tidak tahu bagaimana cara mengkalkulasikan
usia kehamilan yang tengah dijalaninya.
Untuk itu ketahui bagaimana cara
menghitungnya.
Pada ketika tertentu kadang perkiraan usia
kehamilan ibu hamil dan dokter berbeda. Hal
ini alasannya yakni para dokter dan bidan akan mulai
menjumlah usia kehamilan dari hari pertama
menstruasinya berakhir (last menstrual
period/LMP). Meskipun pastinya seorang
perempuan belum hamil pada ketika itu.
Perhitungan usia awal kehamilan semenjak hari
pertama menstruasi berakhir sebab
kebanyakan wanita tidak tahu secara
persis sewaktu mereka berovulasi, tetapi
pada umumnya tahu kapan masa
menstruasinya selsai.
Umumnya dokter akan mengkalkulasikan masa
kehamilan selama 280 hari untuk
memilih tanggal jatuh tempo atau
kelahiran bayi yang dikandung. Jumlah
tersebut setara dengan usia kehamilan 40
minggu. Tapi tanggal tersebut cuma
perkiraan saja, dan cuma 5 persen bayi yang
lahir tepat pada tanggal perkiraan tersebut.
Sedangkan untuk trimester kadang kala
dianggap selaku usia kehamilan pertiga
bulan. Seseorang akan dibilang berada di
trimester kedua sesudah hamil 14 ahad dan
trimester ketiga sesudah usia kehamilan
mencapai 28 ahad.
Biasanya seseorang lebih bahagia menyebut
usia kehamilannya dalam bulan, dalam hal ini
tidak sempurna kalau mengkalkulasikan satu bulan sama
dengan 4 minggu. Karenanya diambil rata-
rata satu bulan selama 30 hari dan 1 minggu
sama dengan 7 hari.
Dan lazimnya usia kehamilan tidak persis 9
bulan, misalnya bila hari pertama ia terakhir
menstruasi merupakan 1 Januari maka tanggal
jatuh temponya yakni 8 Oktober. Makara
perhitungannya mirip 9 bulan 1 minggu
atau 10 hari, namun ia bisa melahirkan sebelum
atau sesudah tanggal tersebut.
Badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan
bahwa batas optimal usia kehamilan
merupakan 42 minggu atau sekitar 294 hari. Jika
hingga usia tersebut belum juga ada tanda-
tanda akan melahirkan, maka ibu hamil akan
diinduksi untuk memberi rangsangan atau
melahirkan secara cesar untuk membatasi
adanya duduk perkara pada bayi dan juga ibu hamil.
Dengan mengetahui usia kehamilan yang
tengah dijalani, maka ibu yang hamil bisa
tahu kemajuan dan pertumbuhan apa
yang sedang dialami oleh si calon bayi. Serta
bisa lebih merencanakan diri dalam
menghadapi persalinan.

Baca Juga:  Kapan atlet harus berhenti mendorong rasa sakit?

Sumber : Babycenter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *