Aspek Risiko Depresi Terindikasi Ppok

Diposting pada

Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK ) pasien Kbiasanya menderita frustasi lebih sering ketimbang mereka yang tidak PPOK ,sehingga menciptakan tingkat lebih tinggi dari keanehan,penyakit dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

 Sebuah studi dari para peneliti di Argentina menunjukkan pasien PPOK perempuan dan pasien yang mengalami sesak napas yang signifikan mungkin memiliki risiko terbesar untuk mengembangkan stress.
 Hasil observasi akan dipresentasikan pada Konferensi Internasional ATS 2013.
 “Sekitar 10 persen dari populasi lazim menderita depresi dan penelitian menampilkan bahwa secara signifikan lebih tinggi pada pasien dengan COPD,”Kata pemimpin penulis studi Orlanda Lopez Mustari,MD, kepala laboratorium paru di Rumah Sakit Cetrangolo diBuinos Aires.

 ” Tidak setiap pasien PPOK akan menderita stress dan mampu mengidentifikasi pasien yang paling berisiko dapat menjadi alat yang berharga dalam menegaskan pasien akan menerima konseling dan pengobatan lain yang dapat membantu meningkatkan mutu hidup mereka.” Dalam studi ini ,kami ingin mengenali apakah faktor termazuk jenis kelamin,kebiasaan teladan hidup,tingkat keparahan PPOK dan jika mereka bekerjasama untuk memilih tingkat kekerabatan itu,” katanya.

 Untuk studi mereka,para peneliti menganalisa 113 pasien PPOK yang di rawat di Rumah Sakit Cetrangolo di Buenos Aires dari januari 2009 sampai Maret 2011 dan yang tidak mengalami eksaserbasi penyakit selama periode 30 hari dan tingkat sesak napas yang di alaminya,serta karakteristik fisik yang lain tergolong berat tubuh dan indeks masa tubuh (BMI).

 Para peneliti menggunakan diagnosa sebelumnya depresi dan Respiratory kuesioner Saint George (SGRQ) untuk menilik kualitas hidup untuk setiap pasien dan mereka juga melihat faktor gaya hidup tertentu dan kebiasaan tertentu mirip kebiasaan merokok dan dievaluasi riwayat keluarga putus asa.

Baca Juga:  Pria Juga Mampu Mengalami Anoreksia Dan Bulimia

 Pasien dianggap aktif secara fisik selama 150 menit setiap minggu,jumlah yang disarankan oleh American Heart Association untuk mempertahankan kesehatan yang baik.Pada selesai observasi para observasi mendapatkan bahwa sementara tingkat keparahan PPOK dan merokok tak memiliki alas pada apakah pasien tidak mengalami depresi atau tingkat depresi,pasien perempuan yang mengalami sesak napas yang signifikan berada pada resiko lebih besar untuk keadaan tersebut.

 Mereka juga menerima bahwa kehadiran stress dan intensitasnya memiliki kaitan pribadi pada kualitas hidup pasien.Para peneliti juga mengidentifikasi aktifitas fisik selaku aspek protektif terhadap tertekan duit mempunyai arti pasien mempunyai kadar kegiatan fisik kurang rentan untuk mengembangkan stress.

 Sumber: Medindia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *