Anemia Salah Satu Penyebab Ajal Ibu Hamil

Last Updated on 1 minggu by masdoni

Secara fisiologis ibu
hamil memang lebih rentan mengalami
anemia atau kurang darah. Tapi seharusnya
hal ini tidak dianggap sepele, alasannya anemia
bisa menimbulkan kematian pada ibu hamil
ketika melahirkan.
“Menurut WHO seseorang dibilang anemia
bila nilai hemoglobinnya (Hb) kurang dari 11
mg/dl darah,” ujar dr Inge Permadhi MS,
SpGK dalam program Nutritalk: Inspirasi Sehat
Wanita Indonesia di Hongkong Cafe, Jakarta,
Selasa (7/6/2011).
dr Inge menuturkan ibu melahirkan akan
disuntikkan sesuatu ke dalam tubuhnya
untuk menolong menghentikan perdarahan
usai melahirkan. Tapi jika ibu mengalami
anemia, suntikan itu tidak bereaksi sehingga
pembuluh darahnya tidak menyempit yang
membuat perdarahan terus terjadi.
Jika perdarahan tidak mampu tertuntaskan maka bisa
menimbulkan terjadinya kematian pada ibu.
Kalaupun ia bisa bertahan hidup sesudah
mengalami perdarahan pasca melahirkan, ia
akan menderita kekurangan darah berat dan
dilema kesehatan yang berkepanjangan.
Berdasarkan data dari Riskesdas 2010
dimengerti bahwa perdarahan menempati
urutan tertinggipenyebabkematian ibu
yakni sebesar 28 persen. Dan penyebab
utama dari perdarahan ini yakni anemia
serta kekurangan energi kronis pada ibu
hamil.
“Penyebabanemia bermacam-macam,
secara fisiologis saat hamil jumlah cairan di
dalam tubuh akan lebih banyak sedangkan
sel darah merahnya tetap sehingga menyebabkan
terjadinya anemia,” ujar dokter dari
Departemen Ilmu Gizi FKUI.
dr Inge menuturkan ada penyebablain
anemia mirip:
Asupan masakan yang kurang baik misalnya
alasannya sering mual dan muntah
Mengalami kehamilan kembar
Jangka waktunya dekat dengan kehamilan
sebelumnya
Cadangan zat besi yang terkandung di dalam
tubuh ibu sebelum hamil sedikit
Adanyapenyakitseperti bisul cacingan
Selain mengakibatkan perdarahan, anemia
yang terjadi pada ibu hamil bisa berakibat
pada ibu itu sendiri dan juga janin yang
dikandungnya. Pada ibu bisa memunculkan
berat tubuh sukar naik, abortus (keguguran),
penyulit kehamilan, persalinan, nifas dan
pasca melahirkan.
Sedangkan pada janin yang dikandung bisa
mengakibatkan bayi berat tubuh lahir rendah
(BBLR), bayi prematur, bayi lahir dengan
anemia dan penyulit setelah lahir mirip
gagal berkembang dan kecerdasan rendah.
Semua zat gizi pada ibu hamil itu penting, namun
ada beberapa nutrisi yang butuh perhatian
lebih yaitu zat besi, kalsium, asam folat, B12
dan juga protein,” ujarnya.
Semua nutrisi tersebut bisa didapatkan dari
masakan seperti hati ayam, kerang, daging
merah, ikan tuna, kedelai, bayam, brokoli,
kacang merah, asparagus, jeruk, kacang-
kacangan, susu rendah lemak, keju.
“Makara pikiran kalau hamil mesti makan 2
piring itu tidak benar, sebab yang penting
ialah zat gizinya. Kalau mau nambah lebih
baik perbanyak protein yang dapat menolong
kemajuan anak di dalam rahim dan
perhatikan penambahan berat badannya,”
ujar dr Inge.
dr Inge menuturkan untuk ibu hamil yang
sebelumnya sudah memiliki indeks massa
tubuh (IMT) normal maka peningkatan berat
badan totalnya sebesar 11,5-16,5 kg, untuk
ibu yang underweight (berat tubuh kurang)
kenaikannya sebesar 12,5-18 kg, untuk ibu
yang keunggulan berat tubuh (overweight)
kenaikannya sebesar 7-11,5 kg dan untuk ibu
yang obesitas kenaikannya sebesar 6,8 kg.

Baca Juga:  Benarkah Kondom Bisa Sebabkan Keputihan Pada Wanita?

About Author

Assalamu'alaikum wr. wb.

Hello, how are you? Introducing us Jatilengger TV. The author, who is still a newbie, was born on August 20, 1989 in Blitar and is still living in the city of Patria.