7 Tips Menjaga Kesehatan Anak Selama Puasa Ramadhan

Last Updated on 4 bulan by masdoni

Menjaga kesehatan anak di bulan puasa menjadi hal yang penting untuk diperhatikan oleh orang tua. Perubahan pola makan dibanding hari biasa dikhawatirkan mempengaruhi kesehatannya. Lantas, apa saja yang perlu dipersiapkan orang tua agar anaknya berpuasa?

Bagaimana Menjaga Kesehatan Anak Selama Puasa?

Dibandingkan dengan orang dewasa, anak-anak yang menjalani puasa biasanya memiliki tubuh yang lemah dan kehilangan semangat. Oleh karena itu, orang tua harus memenuhi asupan gizi yang optimal agar anak dapat beraktivitas seperti biasa.

Berikut beberapa tips yang wajib diketahui orang tua agar anaknya tetap fit saat berpuasa, di antaranya:

1. Penuhi Kebutuhan Kalori Anak

Penuhi kebutuhan kalori harian anak saat sahur dan buka puasa. Khusus untuk anak usia 7 tahun, kebutuhan kalorinya sekitar 1200-1600, tergantung aktivitas dan jenis aktivitasnya.

Selain itu, pilihlah menu makanan yang kaya serat seperti sayuran atau buah-buahan serta makanan yang memiliki indeks glikemik (GI) rendah. Hal ini menjadi penting untuk menjaga kestabilan kadar gula darah lebih lama.

2. Asupan Makanan Tambahan

Buah dan sayur merupakan sumber vitamin yang baik untuk anak selama bulan puasa. Namun jika asupan buah dan sayur sebagai sumber vitamin dibatasi, orang tua dapat memberikan suplemen multivitamin untuk membantu memenuhi kebutuhan harian anak.

Baca Juga:  9 Cara Diet Saat Puasa Agar Berat Badan Lebih Cepat Turun

3. Minum air hanya saat sahur dan buka puasa

Lengkapi asupan cairan Anda saat sahur dan berbuka puasa. Jangan hanya minum air putih, susu, atau jus, usahakan selalu menyajikan makanan dengan kuah yang mirip kuah untuk menambah asupan cairan Anda.

Meski asupan cairan bagi tubuh itu penting, hindari minuman bersoda saat sahur atau berbuka puasa.

4. Hindari Makanan Pedas

Hindari makanan pedas saat sahur atau berbuka puasa karena makanan tersebut dapat meningkatkan kadar asam lambung. Efek buruknya, anak Anda bisa terkena sakit maag (gastritis). Tentu hal ini akan mengganggu kesehatan anak saat berpuasa.

5. Hindari makanan asin dan pedas

Selain makanan pedas dan minuman bersoda, hindari makanan yang terlalu asin dan mengandung bumbu karena bisa menambah rasa haus. Keadaan ini akan membuat anak merasa tidak nyaman di hari puasa.

6. Batasi Aktivitas Anak dan Tidur yang Cukup

Selama berpuasa, sebaiknya batasi aktivitas yang membutuhkan aktivitas tinggi karena akan menyebabkan anak merasa lemas dan mudah haus. Sebaiknya lakukan aktivitas yang tidak terlalu menguras tenaga, seperti membaca Al Quran bersama, membaca buku, atau memasak untuk berbuka puasa.

Selain itu, tidur delapan jam setiap malam dan tidur siang akan membantu anak berpuasa dengan semangat hingga berbuka puasa.

7. Mulai Makanan Manis Saat Berbuka

Saat berbuka puasa, mulailah dengan makanan manis dengan porsi yang pas agar kekurangan glukosa saat puasa bisa terpenuhi.

Anda bisa memberikan kurma atau teh manis hangat kepada anak. Sebaiknya hindari makanan cepat saji, gorengan, makanan tinggi gula, dan tepung olahan.

Asupan Nutrisi yang Tepat untuk Anak Saat Puasa

Nutrisi yang tepat pada saat sahur dan berbuka puasa merupakan hal penting agar kesehatan anak terjaga sepanjang bulan Ramadhan. Berikut nutrisi untuk anak saat sahur dan berbuka:

Baca Juga:  7 Menu Takjil Sehat untuk Buka Puasa, Enak dan Segar

Makanan sahur harus mengandung semua zat gizi dalam komposisi yang seimbang dan dalam jumlah yang cukup sesuai dengan usia anak. Konsumsilah makanan yang memiliki indeks glikemik rendah, yaitu jenis makanan yang dapat meningkatkan kadar gula dalam tubuh secara perlahan namun bertahan lama.

Contoh makanan dengan indeks glikemik rendah antara lain: nasi merah, bulgur, spageti, anggur, pisang, jeruk, ubi jalar, kacang hijau, apel, dan susu rendah lemak.

Saat sahur sebaiknya anak tidak hanya diberikan makanan yang praktis dan mengenyangkan karena makanan sarapan sangat penting. Komposisi makanan yang dikonsumsi kurang lebih sama dengan makanan utama saat berbuka puasa.

Makan lebih banyak sayuran dan buah-buahan dengan kandungan serat tinggi dapat membantu Anda merasa kenyang lebih lama.

Makanan buka puasa yang sebaiknya diberikan pada anak adalah makanan yang memiliki indeks glikemik tinggi, yaitu jenis makanan yang dapat meningkatkan kadar gula dalam tubuh secara cepat namun sederhana.

Beberapa contoh makanan dengan indeks glikemik tinggi antara lain: roti, jagung, kentang, semangka, dan wortel.

Selain itu, ajari anak untuk tidak terburu-buru dan tidak makan dalam jumlah banyak dalam satu waktu karena dapat menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan.

Buka puasa bisa dimulai dengan meminum segelas air hangat atau teh tawar hangat agar perut siap menerima makanan.

Setelah itu, 5 sampai 10 menit berikan makanan dengan pemanis alami dalam jumlah yang wajar, seperti kolak, pisang, atau air kelapa.

Makanan manis sangat dianjurkan saat memulai buka puasa. Sebab, karbohidrat sederhana lebih mudah dicerna tubuh untuk menggantikan cadangan gula darah yang digunakan saat berpuasa.

About Author

Assalamu'alaikum wr. wb.

Hello, how are you? Introducing us Jatilengger TV. The author, who is still a newbie, was born on August 20, 1989 in Blitar and is still living in the city of Patria.